[caption id="attachment_289747" align="alignnone" width="720" caption="ini paling bagus dari semua"]
(sepertinya yang paling bagus yang ini sih hihihi)
[caption id="attachment_289750" align="alignnone" width="720" caption="we smile you smile"]
Nah, assik kan. Coba dh viewer. Sebenernya sih kita bisa bervakansi kemana saja, apalagi sebuah kebersamaan itu penting, setidak enaknya tempat itu sekotor atau sebersihnya tempat itu kalau bersama-sama maupun ada kisah jelek atau bagus pasti akan menjadi liburan yang seru. Ini aku kasih dokumentasi sebelum kita mandi dan bersiap-siap untuk mencari makan siang.
[caption id="attachment_289749" align="alignnone" width="720" caption="we are cemara generation hehehe"]
(baris dulu, narsis dulu sebelum mandi)
[caption id="attachment_289751" align="alignnone" width="720" caption="norak tatto"]
(pamer tato dulu ni, sambil foto-foto cantik dan ber-alay ria)
[caption id="attachment_289755" align="alignnone" width="720" caption="ayok senyum"]
Nah ini nih kerjaan sebelum mandi, dan perlu kalian tau viewer, kareena dulu rambutku panjang banget. Sampe sampe namanya pasir itu nggak ilang-ilang dari kepala ini. Sampe-sampe hampir menghabiskan 15 saset shampoo. Mistis juga ni rambut, maunya di keramasin mulu wkkwk hebatnya doyan makan pasir hahaha. Tetapi hari itu di awali dengan capek yang indah, rasanya ingin cepat-cepat sampai kos-an yang indah itu untuk tidur beberapa jam saja. Tetapi ya sudahlah, masih ada perjalanan yang jauh lagi soalnya. Dan kami tak sabar untuk mencari makan siang yang nikmat di sekitar pantai Anyer. Entah restaurant atau apalah, yang penting kami laper. Tetapi ada satu masalh yang tak terlupakan. Aku lupa membawa pakaian dalam bagian atas untuk perempuan (bra) hehehe. Untuk punya rambut panjang, aku tutup dan untungnya lagi aku ada selimut bali, aku tutupi layaknya orang sedang mandi. Dan kejadian itu yang tau hanya aku dan kakaku.
*
Kami masih mencari-cari makanan apa yang cocok, hingga kami hampir saja menuju ujung provinsi di anyer dan hampir tidak ada jalan dan sinyal pun kami tak dapat. Gila dan seru juga, tetapi setelah kita menuju arah sebaliknya, akhirnya kami menemukan restoran. Ternyata restoran itu Chinese food yang bernuansa bali, aku lupa namanya. Tempat memang tidak begitu bagus Cuma seperti tempat tua dan lama, pengujug lumayan dan inilah kami saat memesan makanan.
[caption id="attachment_289757" align="alignnone" width="720" caption="main hape hayoo main hape ngapain hayoo"]
Dan kalian juga boleh tau, kami adalah customer yang makannya paling lama. Lama-lama semedi juga nih, hahahah. Kira kira kami ada 2 jam duduk nongkrong disana sambil makan-makan. Yah begitulah enaknya. Dan inilah, maklum kami masih anak di bawah orang tua yang belum bisa membiayakan diri sendiri. Duit pas-pasan dan modal patungan aja. Tapi akhirnya kebayar juga sih, dan untungnya dikategorikan murah.
*
Dan di akhir cerita, kita pulang dengan selamat. Aku tidak berusaha untuk menceritakan detil. Karena perjalanan pulang semua tidak melakukan apa-apa kecuali tidur dan Dimas menjadi giliran untuk menyetir sampai di Jakarta.
Seampai di Jakarta mobil berlabuh menuju kos-an anak laki-laki untuk di antar pulang. Salam-salaman terjadi dengan hangat. Tetapi emang dasar aku kebo, aku tidur pulas dan pengemudi dig anti oleh kakakku dan menuju ke kosan tercinta dimana keluarga Cemara berkumpul. Dan alhasil ini ah happy ending yang kami inginkan. Tidur dengan indahnya tanpa ada ganguan orang sedikitpun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H