Untuk membangunnya, Kita perlu menjadi diri kita apa adanya. Ungkapkan siapa diri Kita sesungguhnya dan bagaimana kita bisa menjadi skitaran bagi mereka untuk tumbuh dan melesat lebih tinggi dari sebelumnya. Gelar dan prestasi saja tidak cukup untuk membangun keterlibatan tim yang lebih baik.
Bangun alignment visi personal yang jelas dari tiap anggota tim dengan visi perusahaan.Â
Kita tidak dapat membuat tim terlibat jika warga Kita tidak memiliki visi sukses yang jelas. Pastikan mereka tahu bahwa Kita siap memberikan panduan, mengatasi berbagai tantangan dan dan membantu mereka menemukan pekerjaan yang memuaskan. Dan pada akhirnya merekalah yang bertanggung jawab atas kesuksesan mereka. Mereka adalah tuan dari hidup mereka sendiri. Mencapai sukses mereka adalah tugas mereka, kita sebagai pemimpin hanyalah pendukung.
Faham nggak visi missi perusahaan?Â
Kalau kita saja nggak faham, bagaimana bisa berharap tim mengejar tujuan perusahaan? Dan kalau kita dan pimpinan lain tidak mengejar tujuan yang sama, bagaimana bisa berharap tim kita pun bekerja sama mengejar tujuan yang sama. Bayangkan kalau dalam sebuah perahu para pendayung, penunjuk arah, pemantau jarak jauh dan pendeteksi arah angin tidak faham kapal harus dibawa ke mana. Inilah yang terjadi kalau kita tidak faham arah perusahaan dan tidak selaras dengan pimpinan-pimpinan lainnya dalam hal visi dan missi.
Begitu kita faham mau ke mana, baru kita bisa tahu apa prioritas yang harus dikejar, apa strategi jangka pendek, menengah dan panjang, serta apa yang harus harus dijadikan panduan setiap hari untuk mencapai hasil yang berarti.
Berikan feedback dan masukan secara rutin dan langsung.Â
Warga berhak mendapat umpan balik, dan pemimpin wajib memberikannya. Tak ada pesawat yang bisa selamat tanpa ada control tower. Jadi jangan salahkan anggota tim kalau kita pun tak rajin memberikan feedbackpada mereka, atau memberikan feedback jauh setelah hal itu terjadi.
Sesi umpan balik adalah kesempatan menciptakan keterlibatan tim yang Kita butuhkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan Kita. Biarkan mereka tahu apa yang mereka lakukan dengan baik sehingga mereka dapat terus melakukan hal-hal itu dengan percaya diri. Sarankan koreksi untuk membantu mereka menggunakan waktu dan usaha mereka dengan sangat efisien. "What works" vs "What needs to be improved."
Berkomunikasilah lebih banyak.Â
Bangunlah dialog rutin yang membuat seluruh tim mendapatkan kejelasan yang mereka butuhkan. Kita tidak akan bisa memberikan umpan balik yang bisa membantu tim kita untuk tumbuh tanpa mau mendengar dan berkomunikasi secara efektif. Jangan pernah menyimpulkan hanya dari satu sisi, atau berasumsi tanpa mengkonfirmasi langsung dengan anggota tim. Hindari kesalahpahaman, rasa tidak nyaman dan tidak aman dengan asumsi dan kesimpulan yang tidak adil.