Mohon tunggu...
Indira Abidin
Indira Abidin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kunci Sukses Pemimpin, Kenal Dekat Karakteristik "Engagement Team"

6 November 2017   16:33 Diperbarui: 6 November 2017   16:38 1472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Engagementpenting. Kita semua tahu itu. Tapi apakah kita benar-benar sudah mampu membangun engagement? Nah, pertanyaan yang paling penting adalah: seberapa banyak kita kenal dengan tim kita? Seberapa banyak kita tahu keluhan mereka, keresahan mereka, passionmereka, dan tentunya apa yang bisa membuat mereka lebih engaged?

Bagaimana kita bisa membangun engagementkalau kita tak mau menyempatkan diri untuk mengenali tim kita? Ingat: hampir tiga perempat (71%) warga di Amerika Utara tidak "terlibat penuh" dan sebagian besar perusahaan di dunia menghambur-hamburkan uang dengan mubazir karena tak mau menyempatkan diri untuk membangun engagement. Apakah kita termasuk pemimpin mubazir karena tak mau menyempatkan diri mengenali tim dengan mendalam?

Nah jadi anggota tim anda masuk kelompok yang mana?

  • Almost engaged/hampir terlibat: Mereka cukup puas tapi belum maksimal. Pemimpin masih bisa membantu mereka tumbuh lebih baik dan engaged lebih dalam. Mereka sangat potensial untuk di engaged, dan siap untuk pindah kalau sampai ada tawaran yang menarik.
  • Honeymooners: anggota tim yang baru masuk dan belum banyak berkontribusi, belum sepenuhnya produktif dan butuh arahan untuk bisa benar-benar engaged dan bisa berkontribusi efektif.
  • Hamster: anggota tim yang sangat sibuk untuk hal yang salah karena fokus pada hal yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Mereka seperti yang hamster yang berlari kencang di roda pemintal.
  • Crash and burners : Mereka adalah key players, orang-orang yang sangat diandalkan, sangat potensial, contributor-kontributor terbaik yang kecewa  dan kelelahan. Mereka tidak mendapatkan apa yang mereka butuhkan untuk memuaskan kebutuhan pribadi mereka untuk tumbuh kembang menuju cita-cita pribadi mereka. Jika dibiarkan sendiri, mereka bisa tergelincir dan menjatuhkan moral orang-orang di sekitar mereka.
  • Disengaged: Mereka yang tidak mendapatkan apa yang mereka cari dan bertahan karena tak mau melepas comfort zone. Kontribusi mereka bagi kemajuan perusahaan sangat kecil dan mereka seringkali menjadi virus mengeluh tanpa henti tentang perusahaan, membahayakan dan menurunkan semangat orang-orang di sekitar mereka.

Bagaimana kita harus coaching dan menyesuaikan diri dengan berbagai jenis kelompok tersebut?

Ingat coaching bukanlah memberi nasehat, masukan, arahan, atau mentoring. Coaching adalah sesi untuk bertanya, membuat warga berfikir dalam mengenai diri mereka sendiri, apa tujuan hidup mereka, bagaimana tumbuh kembang dalam perusahaan ini membantu mereka mencapai impian mereka, kenapa hal itu penting bagi mereka dan apa yang harus mereka lakukan, dan bagaimana anda sebagai pemimpin bisa mendukung mereka dan menuntut mereka untuk berprestasi.

Berdiskusilah dengan mereka yang hampir terlibat penuh untuk menemukan area-area di mana mereka masih bisa improveddan berprestasi lebih baik lagi dengan meningkatkan engagement mereka.

Fasilitasi honeymooners dan hamsters untuk fokus pada tujuan mereka, prestasi seperti apa yang dibutuhkan perusahaan dan sesuai dengan cita-cita mereka? Apa yang bisa membantu mereka benar-benar fully committed untuk mencapainya?

Dampingi Crash &Burners untuk menggali bagaimana prestasi mereka memberikan makna dalam hidup mereka? Apa aspek kerja yang membuat mereka merasa berarti dalam hidup? Dan bagaimana mereka bisa terus berprestasi dengan nyaman, sesuai dengan kebutuhan mereka untuk tumbuh dalam berbagai area hidup mereka. Bantu mereka mengklarifikasi seperti apa kesuksesan pribadi mereka. Berikan lebih banyak sumber daya bila memungkinkan, peluang pengembangan, umpan balik, dan perspektif saat prioritas bersaing tampak besar.

Bahaslah dengan mereka yang disengagedmengenai kesempatan mereka untuk tumbuh kembang sebagai pribadi, dan apakah mereka masih mau tumbuh kembang di perusahaan tersebut. Apakah mereka perlu keluar dari perusahaan agar mereka bisa tumbuh lebih baik? Jangan takut untuk membahas kesempatan untuk keluar agar mereka dan perusahaan bisa sama-sama tumbuh lebih baik.

Siapkan diri Anda untuk menyiapkan program pelatihan dan pengembangan sesuai kebutuhan unik tiap anggota tim dan untuk membantu yang lain untuk mencari tempat lain di luar.

Companies don't engage emotionally with their customers --- people do. If you want to create a memorable company, you have to fill your company with memorable people. How are you making sure that you're filling your organization with the right people? And how much are you willing to pay to find out?"

Bukan perusahaan yang terlibat secara emosional dengan konsumen, manusialah (warga/karyawan) yang melakukannya. Bila anda ingin membangun perusahaan yang selalu diingat, isilah perusahaan dengan orang yang juga selalu diingat. Bagaimana anda memastikan bahwa organisasi anda diisi dengan orang yang tepat? Dan berapa banyak anda mau membayar untuk bisa mengetahuinya?

Why Zappos Pays New Employees to Quit --- And You Should Too"
--- Bill Taylor's blog for harvardbusiness.org.

Sumber: 10 Tips for Engaging Your Team, Insights from Employee Engagement Practice, http://blessingwhite.com/article/2008/07/20/10-tips-for-engaging-your-team/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun