Mohon tunggu...
Indira Abidin
Indira Abidin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mengeluh Itu Merusak Otak dan Tubuh, Lho!

2 November 2017   14:39 Diperbarui: 2 November 2017   14:47 4302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jagalah mood yang baik dan selalu bersemangat tanpa mengeluh. Hal ini pun akan mempengaruhi lingkungan kita dan menurunkan kecenderungan mengeluh.

Ajak orang lain untk melakukan hal-hal di atas, ajak mereka untuk juga punya visi, dan mencari solusi bersama. Bangun inspirasi dengan memberikan contoh yang baik. Jangan pernah putus asa dalam berusaha

Setiap kali menemukan diri kita mengeluh, langsung ingat untuk menggantinya dengan syukur, dengan mengingat bahwa kita punya visi dan bisa mencari solusi sendiri. Awalnya pasti terasa sulit, persisi seperti berhenti merokok. Memang begitu, pasti. Jadi di awal kita harus bekerja keras untuk mulai mengatasi diri membangun rasa ikhlas, syukur, menikmati apa yang ada, mencari solusi dan mengajak orang --orang lain melakukan hal yang sama. Tak apa. Pelan-pelan saat hal ini terus diulang kita akan mulai terbiasa, dan kita akan makin cekatan melakukannya.

Otak butuh pembiasaan. Minimal kalau hal ini dilakukan tanpa henti selama 30 hari berturut-turut tanpa henti, otak akan mulai membentuk jaringan syaraf yang akan membantu kita untuk menjadi kebiasaan-kebiasaan di atas sebagai default, menggantikan default mengeluh kita.

Yuk, mulai kita ganti semua keluhan kita dengan ikhlas, syukur dan menikmati hidup detik demi detik, yuk.

Sumber: How complaining rewires your brain for negativity

Ditayangkan juga di: Mengeluh itu merusak tubuh kita dan orang lain, lho

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun