Mohon tunggu...
Indira Abidin
Indira Abidin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Demi Hari di Mana Agama Kita Disempurnakan dan Nikmat Kita Dicukupkan

31 Agustus 2017   11:50 Diperbarui: 31 Agustus 2017   12:09 1395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: nasional.kompas.com


Allah memberikan kita 365 hari dalam setahun. Ada satu hari yang sangat istimewa yang dihadiahkanNya untuk kita. Inilah dia Hari Arafah, hari berkumpulnya para jemaah haji di Padang Arafah. Pada hari itulah Rasulullah saw menyampaikan Al Maidah atat 3: "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Kuridhai Islam itu sebagai agamamu."

Seorang Yahudi berkata pada Umar bin Khatab ra bahwa apabila ayat itu turun bagi kaumnya, maka kaumnya akan menjadikan hari itu sebagai hari raya. Dan memang hari Arafah adalah hari raya penting bagi para jemaah haji, satu hari menjelang Hari Raya Iedul Adha.

Pada hari inilah Allah memuliakan siapapun yang berpuasa pada hari itu dan memberikan ampunan dosa dua tahun dan membebaskan dari api neraka. Luar biasa bukan.

"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu" (HR. Muslim no. 1162).

"Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arafah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman, "Apa yang diinginkan oleh mereka?"(HR. Muslim no. 1348).

Bagi para jemaah haji yang wukuf di Padang Arafah, Allah menyampaikan kebanggaanNya.

"Sesungguhnya Allah berbangga kepada para malaikatNya pada sore Arafah dengan orang-orang di Arafah, dan berkata: "Lihatlah keadaan hambaku, mereka mendatangiku dalam keadaan kusut dan berdebu." (HR. Ahmad).

Dengan kemuliaan hari ini, marilah kita benar-benar muliakan hari ini dengan:

Semua ibadah wajib dan sunnah.

Dari magrib sampai magrib berikutnya. Usahakan semua dilakukan berjamaah, ikut pada takbir pertama. Lakukan semua ibadah sebaik mungkin, karena kita tak pernah tahu apakah kita masih bisa melakukan ibadah yang sama di waktu lain.

Berdoa dengan doa terbaik.

Saat Allah bertanya, "Apa yang kau inginkan?" Apa saja jawaban kita? Susunlah segala permohonan kita, sedetil mungkin, sebaik mungkin. Bisa juga dengan menggunakan doa ini:

Doa Arafah

Ya Allah aku mohon kepadamu ampunan dan keselamatan dalam urusan agamaku dan duniaku, keluargaku dan hartaku.

Ya Allah tutupilah aku dari segala yang memalukanku dan tentramlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari depanku dan belakangku, dari kananku dan kiriku, dan dari atasku. Dan aku berlindung kepada keagunganMu dari ancaman yang datang dari arah bawahku.

Ya Allah, sehatkanlah badanku, Ya Allah, sehatkanlah pendengaranku,
 Ya Allah, sehatkanlah penglihatanku.
 Tiada Tuhan yang patut disembah selain Engkau.
 Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari segala kekufuran, kefakiran dan dari siksa kubur.

Tiada Tuhan yang patut disembah selain Engkau.
 Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tiada Tuhan yang patut disembah selain Engkau.
 Kau ciptakan aku dan aku adalah hambaMu, dan aku tetap pada sumpah dan janjiku padaMu semampuku.
 Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan apa yang telah aku lakukan.
 Aku datang kepadaMu menyatakan pengakuan atas segala nikmatMu yang Engkau limpahkan kepadaku.

Aku datang kepadaMu mengakui segala dosaku, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.

Aamiin YRA

Berserah diri sepenuh-penuhnya, ikhlas seikhlas-ikhlasnya.

Tak ada doa dan ibadah yang percuma, tapi belum tentu semua berujung sesuai harapan. Percaya penuh akan Sang Maha Tahu yang tahu apa saja yang terbaik bagi kita, dan ketidaktahuan kita akan apa yang baik bagi kita. Serahkan saja semua urusan padaNya, Sang Maha Pengasih Penyayang.

Manfaatkan setiap detik.

Karena detik berikutnya tak pernah kita tahu, masih diberikanNya atau tidak. Lakukan hanya kebaikan, tak ada waktu untuk apapun yang tak baik.
 Bebaskan hati dari perasaan apapun yang tak enak, dari buruk sangka, dari curiga, dari minder, benci, dendam, galau, khawatir atau kesal.
 Bebaskan otak dari pemikiran apapun yang tak menyenangkanNya, yang dimurkaiNya.
 Bebaskan mulut dari gossip, kata-kata yang tak baik, tak benar, tak membuat bahagia orang lain, tak akurat, apalagi fitnah.
 Bebaskan tangan dari perbuatan apapun yang tak bermanfaat.
 Dan bebaskan kaki dari langkah-langkah ke tempat yang belum tentu diridloiNya.

Hanya kebaikan, hanya manfaat. Kalau 365 hari sudah diberikanNya, masak sih satu hari ini saja tak bisa benar-benar kita bersihkan dan kita sucikan. Sambil berharap bahwa hari-hari berikutnya pun akan menjadi hari penuh manfaat, ikhlas, syukur, bahagia bersama, yang benar-benar dinikmati setiap detiknya.

Barangsiapa yang tidak mampu wukuf di 'Arafah
 Maka hendaklah ia wukuf (berhenti) pada batasan-batasan Allah yang ia ketahui.

Barangsiapa yang tidak mampu mabiit (berdiam) di Muzdalifah
 Maka hendaklah ia berdiam diatas ketaatan kepada Allah untuk mendekat dan tunduk kepadaNya.

Barangsiapa yang tidak mampu menyembelih hadyu (sembelihan)nya di Mina
 Maka hendaklah ia menyembelih hawa nafsunya agar sampai pada cita-citanya (surga).

Barangsiapa yang tidak mampu sampai ke Baitullah karena jauhnya
 Maka hendaklah ia menuju ke pemilik Baitullah karena Dia lebih dekat dari urat leher.

Imam Ibnu Rajab rahimahullah, disampaikan oleh Ustadz Fauzan Al Kutawy Hafizhahullah.

Referensi:

Kemuliaan dan Keistimewaan Hari Arafah 

Hari Arafah adalah hari penuh doa. Berdoalah untuk dunia akhiratmu dan keluargamu, berdoalah untuk semesta

Amalan Hari Arafah: untuk mendapat keberkahan seperti mereka yang berhaji. 

Tak mau berdoa, merasa sudah mampu, adalah sikap sombong terhadapNya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun