4. Kompetitif tapi tidak stress dalam tekanan
Testosteron yang tinggi juga identik dengan kesenangan berkompetisi. Kortisol yang rendah membantu mereka untuk tidak stress dalam kondisi sekompetitif apapun, bahkan menikmati keadaan. Mereka yang testosteron nya tinggi dan kortisol juga tinggi akan merasa tak nyaman berkompetisi atau menjadi sangat stressful dalam kondisi kompetisi ketat.Â
Mereka pun tak akan mampu membawa perusahaan nya atau team nya menjadi pemenang pasar. Dalam situasi non komersial, di mana banyak tekanan dan tuntutan, mereka akan kesulitan membangun reputasi team atau perusahaan dalam mencapai tujuannya, apapun tujuan itu.
5. Senang mengejar posisi, ambisius dan optimis
Testosteron membuat seseorang sensitif terhadap posisi vertikal. Mereka ingin mengejar posisi di atas. Mereka juga punya keyakinan akan kemampuan mereka dalam mencapai apa yang mereka inginkan.Â
Mereka yang tak memiliki testosteron tinggi tak terlalu semangat untuk mengejar status sosial atau jabatan.Â
Bagaimana dengan Anda?Â
Sumber:Â
- Aggression in Men: Hormone Levels Are a Key
- Does Testosterone Really Just Make Men Aggressive?
- Hormones: The Hidden Leadership Tool You Are Overlooking
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H