"Ibu saya sangat sehat. Beliau selalu makan yang terbaik dan tersehat. Selalu empat sehat lima sempurna. Beliau juga menyusui delapan anaknya dan keluarganya sangat baik dan sukses. Secara penelitian kanker payudara juga umumnya terjadi di usia 40-50 tahun. Jadi sebenarnya secara teori tak ada yang bisa membuatnya terkena kanker.
Ternyata kanker bisa terjadi pada siapapun, termasuk pada orang-orang yang sehat, menyusui delapan anaknya dan di usia yang tak lazim terjadi diagnosa breast cancer.
Mungkin sebabnya adalah masalah emosi di masa kecil. Ibu saya ditinggal ibu kandungnya di usia kecil, sementara ayahandanya adalah seorang Pangeran. Di masa kecilnya, tanpa ibu kandungnya, Ibu mengalami banyak hal yang tidak berkenan di hatinya. Beliau sering bertanya, "Kenapa saya diperlakukan seperti ini?" Hal ini membuat Ibu benar-benar menjaga penampilan dan tak pernah mau terlihat lemah atau sakit.
 Ternyata hal tersebut terbawa seumur hidupnya. Ada ganjalan yang terus dirasa tidak enak. Mungkin ini sebabnya.
Dan selama sakitnya Ibu pun selalu tampil cantik. Tak boleh ada yang melihatnya tidak sempurna. Ia sangat tak suka kalau ada tamu melihatnya sakit. Sebagai anak, biarkanlah orang tua tampil seperti apa yang mereka inginkan. Mereka tak ingin terlihat sakit, ya ikuti saja. Tidak apa-apa.
Dan bagi kita semua, pelajarannya, janganlah pelihara dendam atau rasa tak enak berlama-lama. Terima saja hidup apa adanya. Terima orang-orang dalam hidup kita apa adanya. Semua yang bekerja pada saya sudah lama sekali ada, karena saya terima mereka apa adanya. Dengan begitu hidup kita enak dan ringan.
Cintai Tuhan, cintai lingkungan dan cintai dirimu, maka kau akan damai dengan semuanya, termasuk dengan kanker."
 Belajar dari yang sukses, apa kuncinya?
"Rima Melati adalah sahabat saya. Saat beliau sakit, saya lihat ia kurus, lunglai. Sekarang Rima Melati tampil sangat cantik dan sehat. Rima Melati adalah contoh sukses. Ia sangat memelihara hablum minallah hablum minanas. Ia juga sangat berfikir positif dan menekuni proses kesembuhannya dengan baik.
Titik Puspa juga contoh sukses. Sekarang ia sehat, kuat dan cantik. Padahal Titik Puspa juga pernah menghadapi kanker. Dengan metode latihan pernafasan, alhamdulillah Titik Puspa bisa sembuh.
Banyak kok contoh sukses. Teruslah berusaha dengan menjaga hubungan dengan Sang Maha Pencipta dan sesama manusia (hablum minallah, hablum minannas). Saat ini pun malaikat berdoa di atas kita semua, mendoakan kita semua. Semoga Allah mengabulkan semua doa kesembuhan bagi kita semua."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H