Abu Bakar ra adalah sahabat pertama yang memeluk Islam. Begitu masuk Islam Abu Bakar langsung jatuh cinta pada islam dan mengajak sebanyak-banyaknya orang masuk Islam. Salah satunya adalah Usman bin Afan ra. Usman bin Afan bukan main besar dukungannya dalam perjuagan Rasulullah saw. Usman tak pernah menunggu, ia selalu menjadi yang pertama untuk menjadi penyandang dana Rasulullah saw.
Suatu hari Rasulullah mengatakan bahwa umatnya sangat membutuhkan air. Dan ada sumber air yang kalau dibeli akan sangat bermanfaat bagi umat. Rasulullah saw pun berkata bahwa siapa yang membeli sumber air tersebut, ia akan masuk surga.
Usman tak menunggu. Dengan sangat sigap ia langsung maju dan berkata, "Saya beli ya Rasulullah saw."
Rasulullah saw pun berkata,"Tak ada lagi yang bisa menahan Usman masuk surga setelah apa yang dilakukannya hari ini."
Hal ini bukan satu-satunya amal jariah Usman, yang bukan tak mungkin terus mengalir sampai sekarang, membawa manfaat bagi banyak orang. Masih banyak lagi infak, sedekah, zakat dan berbagai sumbangannya dalam perjuangan Rasulullah saw, bagi umat di masanya, yang diturunkan sampai sekarang. Pahala terus mengalir baginya sampai saat ini, selama semua yang disumbangkannya seperti sumber air tadi tetap membawa manfaat bagi umat manusia.
Dan karena yang mengajak Usman masuk Islam adalah Abu Bakar, maka semua pahala Usman juga menjadi pahala Abu Bakar ra. Luar biasa, bukan? Satu-satunya hal yang dilakukan Abu Bakar adalah bergegas mengajak Usman masuk Islam, dan itu sudah cukup untuk membawa manfaat sepanjang zaman baginya.
Begitu juga Usman. Tak pernah ia menunda, ia selalu bergegas maju ke depan untuk membela Rasulullah saw dan menyediakan berbagai keperluan umat.
Janganlah pernah menunda kebaikan barang sedetikpun. Kalau ada orang yang meminta dibimbing membaca syahadat dan kita tunda, dan orang tersebut meninggal sebelum sempat kita bimbing, kita tanggung jawab. Meskipun hanya satu detik setelah kita tunda.
Jangan pernah menunda, karena kita pun tak pernah tahu umur kita. Jangan pernah kita rugi karena siapa tahu kebaikan tersebut bisa menjadi amal sholeh dan amal jariah yang Allah ridloi untuk menjadi penolong kita di akhirat.
Jangan pernah menunda, karena kesempatan itu belum tentu datang lagi. Hati kita bisa berubah, iman kita bisa naik turun, dan orang yang bisa kita bantu belum tentu butuh bantuan kita di lain waktu, dan kesempatan kita mendapat penolong akhirat berlalu sudah.
Jangan pernah menunda, karena kita belum tentu bisa mempertanggung jawabkan pertanyaan Allah mengenai hal itu. Bagaimana kalau penundaan itu membawa dampak azab dunia dan akhirat?
Yuk, ah, apa lagi kebaikan yang bisa segera kita lakukan sekarang?
 Kebaikan apa yang pernah kita tunda dan harus segera kita lakukan?
Sumber inspirasi; Sirah Nabawiyah 7, Ustad Khalid Basalamah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H