Mohon tunggu...
Indira Abidin
Indira Abidin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Usia Bertambah, Ini Kunci Agar Terhindar dari Pikun

28 Maret 2017   11:11 Diperbarui: 28 Maret 2017   21:00 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang yang mengira bahwa pikun hanyalah urusan orang yang sudah berumur. Tidak juga. Ternyata banyak hal yang melemahkan memori dan menyebabkan pikun. Remaja pun bisa pikun, kalau mereka tak bisa mengatasi stress yang dibawa oleh lingkungan dan pekerjaan.

Pikun disebabkan oleh proses yang terjadi di otak dengan bertambahnya usia dan stress:

- beberapa bagian otak menjadi lebih kecil, terutama bagian hippocampus dan prefrontal cortex. Bagian inilah yang bertanggung jawab untuk urusan memori, belajar dan berbagai kegiatan mental

- jumlah neuron juga makin sedikit. Koneksi antara berbagai neuron makin lemah, dan level neurotransmitter menurun

- aliran darah makin lemah

- makin banyak peradangan

- makin banyaknya radikal bebas akibat polusi dan makanan/minuman yang tidak natural, merusak neuroan dan sel-sel tubuh lainnya.

Aging, atau penuaan, terjadi karena berbagai proses yang merusak tubuh dan tidak diatasi dengan baik sepanjang hidup. Antara lain tubuh yang asam, stress yang berkelanjutan, dan kurangnya aktivitas tubuh, pikiran dan jiwa yang positif. Untuk mengatasinya, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan:

1. Makan makanan yang sehat dan alkali

Cek dengan kinesiologi apa saja kebutuhan tubuh akan makanan. Makanan/minuman mana yang menguatkan dan membangun kekuatan sel-sel tubuh, makanan/minuman mana yang melemahkan sel-sel tubuh, termasuk neuron di otak. Makanan mana saja yang membuat pikun, dan makanan mana saja yang mencegah pikun. Semua bisa ditanya ke tubuh.

Secara umum makanan yang baik bagi otak adalah buah lokal organik segar, kacang-kacangan, whole grains, minyak zaitun dan sea food (yang belum terkontaminasi. Sayangnya sekarang sea food di perairan Indonesia telah terkontaminasi polusi, termasuk radiasi nuklir). 

Secara umum juga makanan minuman yang mengalkalikan tubuh lebih menguatkan sel dan neuron. Makanan-makanan yang tidak natural dan mengasamkan tubuh cenderung lebih melemahkan sel dan neuron. Jadi hindari 5P (penyedap, pemanis, perasa, pewarna, pengawet), dan berbagai jenis makanan yang terkontaminasi polusi, termasuk daging yang sudah disuntik hormon (ayam broiler, daging sapi, ikan yang makan pelet) dan hydrophonik. 

Kata seorang dokterku, makin langsung dari tanah (tanpa pupuk kimia), makin baik.

2. Minum air putih dalam jumlah yang cukup. 

85% dari otak terdiri atas air dan kerja otak sangat tergantung dari kecukupan air dalam otak. Air memberikan otak energi listrik yang dibutuhkan untuk berfikir, mengingat, mendistribusikan nutrisi dan membuang toksin. Menurut Dr. Corinne Allen, pendiri Advanced Learning and Development Institute, sel otak membutuhkan dua kali lipat energi lebih banyakd aripada sel-sel lain di badan, dan air memberikan energi ini lebih efektif daripada sumber-sumber lain. Air juga dibutuhkan otak untuk produksi hormon dan neurotransmitter. Transmisi sel-sel syaraf memakan sebagian besar energi otak. 

Otak yang mendapat asupan air yang cukup bisa berfikir lebih cepat, lebih fokus, lebih tajam dan kreatif. Otak tidak bisa menyimpan air, jadi jumlah air yang diminum harus selalu cukup. Kalau otak kekurangan 2% air saja, memori jangka pendek, fokus dan kemampuan menghitung akan terganggu. Kekurangan air jangka panjang akan menyebabkan massa dan ukuran otak mengecil, dan terjadilah berbagai gangguan otak, termasuk pikun, dementia, Alzheimer's, Parkinson dan Lou Gehrig.

Sediakan selalu botol air putih sepanjang hari. Otak butuh air putih alkali dan bukan soda, kopi, susu atau jus. 

Jaga berat badan ideal

Riset terakhir menunjukkan bahwa berat badan, terutama lemak perut (belly fat atau kegemukan abdomen) meningkatkan resiko penurunan kecerdasan. Obesitas mempengaruhi hippocampus yang berperan dalam mengingat. Peneliti di Boston University School of Medicine menemukan bahwa hippocampus dari orang-orang yang gemuk jauh lebih kecil daripada hippocampus orang-orang yang langsing.

Kegemukan dan memori bisa menjadi lingkaran yang saling mempengaruhi karena defisit memori juga bisa menyebabkan kegemukan.

Kelola stress dengan baik

Stress sangat penting untuk bisa menstimulasi pikiran, tubuh dan jiwa, apabila kita tanggapi dengan baik. Tanpa stress tak akan ada pemicu kemajuan dalam hidup, tak akan ada dorongan untuk berubah menjadi lebih baik. Bukan stress yang bahaya, tapi respon kita terhadap stress.

Stress yang tidak dihadapi dengan baik dan berkelanjutan tanpa solusi bisa mengecilkan dan menurunkan kerja otak. Manfaatkan shalat, berdoa, dan berdzikir dengan khusuk. Perbanyak waktu untuk ibadah dengan khusuk, dan isi setiap detik setiap hari dengan menyebut namaNya agar kita selalu dapat merespon stress dengan baik. 

Latihlah pernafasan, yoga, tai chi dan mindfulness. Apapun yang sedang kita kerjakan, fokus dan benar-benar resapi dengan khusuk. Saat makan, ya makan, jangan makan sambil nonton film, dll. Belajarlah untuk menolak sesuatu saat otak sedang kelebihan beban.

Olah raga yang cukup dan proporsional

Olah raga jalan kaki, naik sepeda, berenang, aerobik atau ayun tangan tradisional gaya Cina selama minimal 45 menit setiap hari bisa mencegah peradangan otak dan menstimulasi peredaran darah ke otak.

Olah raga yang proporsional, tidak berlebihan, akan menstimulasi kimiawi otak dan membuat kita lebih gembira dan bahagia, sehingga stress dapat diatasi dengan lebih baik. Olah raga juga menajamkan intuisi dan konsentrasi, meningkatkan kualitas tidur, dan menjaga berat badan ideal.

Banyaklah belajar hal-hal baru yang menantang otak, terutama bahasa baru

Bekerjalah dengan otak. Pelajari bahasa asing baru, belajar alat musik baru, atau catur. Para peneliti Swedia menemukan bahwa hippocampus dan cerebral cortex dari mereka yang belajar bahasa baru berkembang dengan signifikan saat mereka belajar bahasa, yang tak dialami mereka yang belajar hal-hal lain. Menariknya mereka yang hippocampus dan cerebral cortex nya berkembang juga memiliki kemampuan berbahasa lebih baik daripada mereka yang mengalami pertumbuhan bagian motorik dari cerebral cortex.

Belajar hal-hal baru akan membantu terbentuknya hubungan baru antar sel syaraf dan membangun kekuatan memori.

Bergaul banyak-banyak

Sebuah studi di Harvard menemukan bahwa mereka yang banyak bersilaturahmi lebih tidak pikun. Jadi banyak-banyaklah bergaul, membangun komunitas, membantu orang banyak, dan bergabunglah dalam berbagai kegiatan sosial.

Jadi, apa yang dapat kita lakukan dengan lebih baik lagi mulai hari ini untuk mengelola stress, memperbaiki pola makan, cukup minum, olah raga cukup, belajar bahasa baru dan bersilaturahmi?

Referensi: 

Is Stress Ruining Your Memory? By Dr. Mehmet Oz and Dr. Mike Roizen, MDs, newsmax.com

Water and Brain Function - How to Improve Memory and Focus, http://www.waterbenefitshealth.com/water-and-brain.html

Obesity alters brain structure and function, https://www.theguardian.com/science/neurophilosophy/2016/nov/23/obesity-alters-brain-structure-and-function

The Top 7 Mental Benefits of Sports, http://www.healthline.com/health/mental-benefits-sports#Overview1

What happens in the brain when you learn a language? https://www.theguardian.com/education/2014/sep/04/what-happens-to-the-brain-language-learning

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun