Mohon tunggu...
Indira Abidin
Indira Abidin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

11 Tahapan Hidup dalam Filosofi Jawa, Panjenengan Ada di Mana?

25 Maret 2017   22:24 Diperbarui: 25 Maret 2017   22:44 7606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.dailyworth.com/

11. Pucung
Tahap kembali kepada Allah, Sang Murbeng Dumadi, Sangkan Paraning Dumadi. Diawali menjadi pocung (jenazah), ditanya seperti lagu pocung yang berisi pertanyaan. Tahap menuju kebahagiaan sejati, bertemu dengan yang Mahasuci.

12. Wirang Rong

RONG, artinya liang lahat, jadi Wirang Rong maksudnya alam kubur. Inilah tahap terakhir jasad manusia setelah meninggal dunia akan dikubur, wirang , maksudnya tingkah laku baik buruk, akan menyertai kehidupan alam akherat. 

Panjenengan ada di tahap mana saat ini?

Sebelas tahap ini adalah tahap lengkap yang biasanya dilalui manusia. Tapi tidak semua bisa menjalaninya seperti ini. Sesungguhnya setiap orang setiap saat bisa langsung ada di tahap 10, karena kita tak pernah tahu kapan Allah memanggil ruh untuk kembali menghadapNya meninggalkan jasad kita. Alangkah ruginya kita kalau  di tahap 3 dan 4 kita tidak berada di jalan fitrah, jalan yang diciptakanNya untuk kita, karena pencarian kita belum menemukan jalanNya.

Alangkah baiknya kalau dalam setiap detik hidup kita kita selalu ingat bahwa kita harus selalu siap kalau Allah memanggil kita untuk ada di tahap 10 untuk bergegas ke tahap 11 dan 12. Jadi marilah kita selalu mencari "fitrah" dan membersihkan hati.

Fitrah bisa kita capai dengan selalu menjaga hati, menjaga pikiran, perkataan dan perbuatan untuk selalu ada dalam jalanNya, sesuai petunjuk-petunjukNya.
Fitrah bisa didapat bila setiap saat kita selalu berderma, sehingga kita selalu ada di tahap 8.
Berderma dengan menjaga prasangka baik kepadaNya dan manusia, dengan doa, dengan ilmu, dan berbagai materi maupun non materi.
Fitrah bisa didapat dengan selalu menyempatkan diri untuk uzlah, menyepi untuk berduaan hanya denganNya, mengenali jiwa, dan mengenali tubuh kasar yang tak lama akan kita tinggali. Dan kita pun akan selalu ada di tahap 9.
Menyepi berduaan denganNya untuk menangkap pesanNya yang bisa hadir di setiap detik hidup kita
Menyepi untuk bisa merasakan kebutuhan jiwa, pikiran, tubuh, agar selalu bisa suci dan mensucikan.

Sesungguhnya hidup hanyalah untuk bisa mencapai tahap 8 dan 9 seumur hidup. Beruntunglah mereka yang sedari kecil sudah bisa selalu ada di tahap itu, berdampingan dengan berbagai tahapan lainnya.

Semoga kita selalu diberkahiNya untuk selalu siap masuk dalam kebahagiaan abadi.

Apa yang bisa kita lakukan hari ini untuk bisa lebih baik lagi menjiwai tahap 8 dan tahap 9, agar selalu siap menghadapi tahap 10, 11 dan 12?
Dan mengapa kesiapan ini penting bagi kita? Bagi keluarga kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun