Mohon tunggu...
Indira Abidin
Indira Abidin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Jangan Hanya Menuntut Pemimpin, Karena Kita Semua Adalah Pemimpin

23 Februari 2017   14:31 Diperbarui: 23 Februari 2017   14:33 6102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan menyadari bahwa kita benar-benar adalah wakilNya, kita akan sadar bahwa di dalam darah kita ada Sang Maha Penyayang. Maka kita tak akan pernah hitung-hitungan dalam mencintai, dalam bekerja, dalam berkarya bagi dunia. Kita bisa mencintai dengan sepenuh hati tanpa berfikir bagaimana respon yang dicintai. Sang Maha Pengasih Penyayang tetap mengasihi, apapun yang terjadi.

Apapun yang kita lakukan, kita akan sadar bahwa kita lakukan semua itu sebagai wakilNya, untuk bumiNya, untuk melayani makhlukNya, bukan hanya untuk suami, anak, orang tua ataupun negara. Tidak hanya itu, tapi lebih jauh dari itu. 

Kita tak akan minder, karena kita adalah makhluk Sang Maha Besar dan Maha Adil yang terbaik, dan kita kenal Pencipta kita sebagai Sang Maha Kuasa. Merasa diri kurang, tak layak atau tak sepadan, adalah penghinaan terhadap Sang Maha Mulia yang mencipta dan membagi dengan sangat hebat dan sangat adil. Setiap hal ada maksudnya, bukan karena tidak adil.

Miskin, cacad, sakit adalah ketidakadilan? Bukan. Semua kekurangan pasti diciptakan sebagai kesempatan untuk melakukan sebuah kebaikan yang tak bisa didapat oleh mereka yang tidak kurang dalam hal tersebut. Dan semua orang sama, semua punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Fokus pada kekuatan, manfaatkan kesempatan, maka kekurangan akan menjadi karunia.

Bersikaplah sebagai wakilNya

Proaktif, responsif, jangan biarkan dunia dan kondisi menentukan hidup kita. Karena kita sadar bahwa setiap kondisi adalah karunia untuk kita manfaatkan, lembar ujian untuk kita jawab, lembar soal untuk kita bermain. Itulah sikap wakilNya, sikap pemimpin, sikap khalifah. Cara pandang kitalah yang menentukan kehidupan kita. Pilihlah untuk selalu bahagia dan putuskan untuk selalu damai.

Yuk, kita jadi pemimpin yang baik bagi diri kita yuk. Jangan harap pemimpin kita memimpin sesuai harapan, kita dululah yang harus memimpin diri menjadi pemimpin sesuai harapanNya di muka bumi.

Kira-kira, pemimpin seperti apakah yang diinginkan Sang Pencipta dari kita?

Akan menjadi manusia seperti apakah kita kalau kita bisa mewujudkan harapan Sang Pencipta tersebut?

Apa rasanya menjadi wakilNya, wakil Sang Maha Kasih, Maha Besar, Maha Adil, di muka bumi?

Apa hal terkecil yang dapat dilakukan untuk menjadi wakilNya yang lebih baik lagi hari ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun