Mohon tunggu...
Indira Abidin
Indira Abidin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Yuk, Kita Siapkan Alam yang Lebih Baik Bagi Anak-anak Kita

14 Februari 2017   23:39 Diperbarui: 15 Februari 2017   00:22 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Severn Cullis Suzuki adalah seorang anak berusia 12 tahun dari Kanada. Di usianya yang baru 9 tahun ia mendirikan ECO (Environmental Children Organization), sebuah organisasi yang terdiri dari anak-anak yang peduli pada lingkungan hidup. Di usianya yang sangat muda ia sudah sangat peduli pada keberlangsungan lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan. Ia resah melihat betapa banyak kerusakan lingkungan yang terjadi di berbagai belahan bumi.

Sangat menakjubkan bahwa seorang anak yang begitu muda, begitu murni hatinya, dan begitu berani untuk menyatakan kepedulian dan kecintaannya pada lingkungan. Ia merasa bahwa para orang dewasa, yang notabene adalah orang tuanya dan orang tua rekan-rekannya seluruh dunia, terlalu gegabah terhadap alam.

Severn merasa bahwa ia adalah pewaris bumi. Ia dan seluruh anak-anak seluruh dunia. Mereka adalah pewaris yang merasa tidak punya pilihan. Mereka ingin menikmati alam yang murni. Tapi apakah alam tersebut masih ada? Mereka ingin bisa hidup bersama berbagai species yang kini sudah langka dan terancam. Tapi apakah species-species ini masih ada? Mereka ingin menikmati udara yang segar dan bersih. Apakah mereka masih bisa menikmatinya?

Dan apakah mereka bisa punya pilihan?

Sayangnya mereka merasa bahwa saat inipun apa yang mereka damba-dambakan sudah tak lagi ada. Alam sudah banyak menjadi korban keserahakan industri. Dan merekapun ingin berbuat sesuatu untuk mencegah lebih banyak lagi kerusakan terjadi.

Severn diundang untuk menjadi pembicara di Konferensi Lingkungan Hidup PBB tahun 1992. Dan ia memberikan sebuah pidato yang sangat menakjubkan dan mencengangkan para hadirin. Inilah yang disampaikan Severn di Konferensi Lingkungan Hidup tersebut, dan menggegarkan ruangan:

"Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental Children Organization

Kami Adalah Kelompok dari kanada yang terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6.000 mil, untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini disini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.

Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yang akan datang.

Saya berada disini mewakili anak-anak yang kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar.

Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitat nya. Kami tidak boleh tidak didengar.

Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yang dibawa oleh udara.

Saya sering memancing di di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.

Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?

Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahan nya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahan nya tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah.

Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya yang sekarang hanya berupa padang pasir.
Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya.
TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenernya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi - dan anda semua adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut.

Saya hanyalah seorang anak kecil namun saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama.

Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan, kami membeli sesuatu dan kemudian membuangnya, beli dan kemudian buang. walaupun begitu tetap saja negara-negara di utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan.
Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.

Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: "Aku berharap aku kaya , dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, dan cinta dan kasih sayang ."

Jika seorang anak yang berada dijalanan yang tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?

Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-ana tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio. Saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India .

Saya hanyalah seorang anak kecil namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.

Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain.
Mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan.
Tidak menyakiti makhluk hidup lain, berbagi dan tidak tamak.

Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarakan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konfrensi ini. mengapa anda melakukan hal ini? Kami adalah anak-anak anda semua, anda sekalianlah yang memutuskan dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharusnya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan "Semuanya akan baik-baik saja," "kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan" dan  "ini bukanlah akhir dari segalanya."

Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua?
Ayah saya selalu berkata "Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu bukan oleh kata-katamu."

Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami.

Saya menantang ANDA semua , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.

Sekian dan terima kasih atas perhatian nya."

Servern Cullis-Suzuki telah membungkam 1 ruang sidang Konfrensi PBB, membungkam seluruh orang-orang penting dari seluruh dunia hanya dengan pidatonya, setelah pidato nya selesai serempak seluruh orang yang hadir diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada anak berusia 12 tahun.

Dan setelah itu ketua PBB mengatakan dalam pidato nya,

"Hari ini saya merasa sangatlah malu terhadap diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya lingkungan dan isinya disekitar kita oleh anak yang hanya berusia 12 tahun yang maju berdiri di mimbar ini tanpa selembarpun naskah untuk berpidato, sedangkan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh assisten saya kemarin. Saya ... tidak... kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12 tahun."

Sahabat,

Saat ini mungkin Severn sudah beranjak dewasa. Namun pesannya tetap hidup, dan akan aku bantu hidupkan melalui blog post ini. Alam diciptakan Allah untuk menyediakan berbagai keperluan kita, dan perlu kita jaga untuk juga tersedia untuk anak cucu kita. Kita sebagai manusia tak akan mampu menyediakan segalanya tanpa ketersediaan alam semesta. Dan kalau alam selalu ada untuk kita, mengapa kita tak mau hadir untuk alam?

Bagaiamana caranya agar kita peduli pada setiap pohon yang ditebang untuk menjadi kertas dan tisyu yang kita konsumsi setiap hari, kadang tanpa berfikir panjang, begitu banyak dipakai melebihi kebutuhan? bagaimana agar kita dapat mulai menghemat penggunaan kertas kita? tisyu kita? mengambil hanya yang kita butuhkan saja dan tak lebih dari itu?

Bagaimana caranya agar kita mulai berfikir dalam menggunakan air, meskipun kita memiliki pasokan air yang berlimpah? Karena banyak sekali manusia di luar sana yang harus berjalan beberapa kilometer hanya untuk mendapatkan air? Jumlah air di muka bumi ini ada pada ukuran tertentu. Apabila kita mubazir, yang lain bisa terkena dampaknya.

Bagaimana caranya agar kita bisa mulai berfikir sebelum membuang sampah? Bisakah kita mengurangi jumlah sampah dengan:

- menggunakan apapun hanya seperlunya sehingga kita tak perlu membuang sampah

- menggunakan segala sesuatu yang dapat dipakai ulang, seperti membawa botol minum dan tidak membeli air di kemasan sekali pakai?

- menggunakan kembali sampah-sampah kita yang masih layak pakai untuk hal-hal lain?  Mendaur ulang sampah untuk berkreasi menciptakan sesuatu yang bisa dijual?

Banyak kok yang bisa kita lakukan. Kira-kira, kalau anak kita sudah dewasa, bisakah kita memberikan pada mereka alam yang lebih baik dari apa yang kita nikmati sekarang? Pohon yang lebih banyak? hutan yang lebih banyak? Udara yang lebih segar? Air yang lebih jernih?

Berbagai kota telah berhasil membuktikannya, dan kita pun bisa. Minimal, marilah kita terus berfikir, bagaimanakah agar bisa bisa ada untuk alam? karena selama ini alam selalu ada untuk kita.

Dan sesungguhnya untuk inilah kita dikirim ke muka bumi oleh Sang Pencipta: untuk menciptakan kebaikan di muka bumi dan mencegah kerusakan. Sudahkah kita jalankan tugas ini?

Apa yang bisa kita lakukan hari ini untuk memberikan alam yang lebih baik bagi anak kita? Bagaimana agar kita bisa mealakukannya dengan lebih baik setiap hari? Bagaimana agar kita dapat mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk melakukan hal yang sama?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun