Ternyata saat itulah aku lengah. Aku terlalu memforsir diri. Aku kelelahan. Aku lengah ketika kondisi sudah bagus, aku mulai bersepeda dengan jarak jauh. Akhirnya benjolan bertambah menonjol dan pecah.
Dengan pengalaman itu aku banyak belajar. Kini aku berusaha untuk kembali menata pikiran agar aku tak terlalu berambisi. Aku belajar tenang. Akhirnya demi kesembuhanku aku tinggal di tempat kerja suami dan anakku di rumah. Kami bertemu sekali seminggu. Sedih sekali, pasti. Tapi kalau ini yang Allah ingin aku jalankan, aku ikhlas.
Lavender bagiku, membuka hikmah di balik kanker
Alhamdulillah ketika galau datang, Allah kirimkan Mbak Indira dan teman-teman Lavender untuk terus berbagi hal-hal yang positif dan menenangkanku. Berkat apa yang dibagi dalam group aku sematkan dalam pikiranku bahwa dunia itu sementara. Dunia adalah ladang amal. Jika kita ikhlas bersyukur Allah berikan lebih dari yang kita duga. Berfikir positif itu kuncinya, tersenyum itu amalannya. Meski hati sedih, cobalah lebarkan bibirmu, tariklah ke atas dan tersenyumlah. Insya Allah dukamu beralih menjadi bahagia.
Kanker mengajarkanku untuk lebih sabar, taat pada orang tua, pada suami. Kanker menyadarkanku bahwa aku selama ini egois, merasa paling benar sendiri. Kini aku belajar sabar dan nrimo. Bagiku dukungan suamiku dan keluargaku sangat berarti dan sangat kusyukuri. Suamiku dan keluargaku benar-benar tahu apa yang aku sukai. Mereka terus berusaha membuatku selalu happy. Alhamdulillah. NikmatMu yang mana lagi yang hendak kudustakan, ya Allah. Semua begitu indah.
Terima kasih, Lavender. Terima kasih, Teh Indi dan teman-teman semuanya. Semoga terus bermanfaat bagi semuanya.
Bagi semua pendamping, sebisa mungkin buatlah para penerima anugerah kanker ini selalu nyaman agar mereka juga bisa lebih sabar dan tenang dalam menjalani pelajaran kankernya. Bagiku hal inilah yang benar-benar berperan dalam proses kesembuhanku.
Bagi teman-teman dan siapapun yang juga menerima anugerah kanker, tersenyumlah. Itulah hadiah terindah dari Allah bagi kita semua. Yakinlah Allah akan menyembuhkan kita pada waktu yang paling tepat dan indah. Yakinlah kesembuhan bukan dari dokter, bukan dari mahalnya obat tapi dari keyakinan bahwa Allah yang menyembuhkanmu. Jangan pernah putus asa dan jangan bersedih karena Allah selalu ada dan mencintai kita. Allah itu kun fayakun, kalau bilang “terjadi” maka akan terjadi. Mari kita tunggu takdir kesembuhan dengan sabar, doa dan tetap istikomah dalam berikhtiar.
Tetaplah berkarya, manfaatkan umur. Selalulah merasakan sehat, pasti kita sehat. Aamiin.
-----
Ingin membantu teman-teman penerima kanker di Lavender? Silakan kirim donasi anda ke Yayasan Lavender Indonesia di Bank Mandiri nomor rekening 1270007342932. Kirim bukti transfer ke Indri Yusnita via wa atau sms di +62 815 8700930.