Mohon tunggu...
Indira Abidin
Indira Abidin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Lima Kelompok Manusia Pemburu Sukses, Ada di Mana Kita?

30 Januari 2017   08:46 Diperbarui: 30 Januari 2017   09:22 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kompasiana.com/indiraabidin

Dalam hal sukses

Ada lima jenis manusia di muka bumi

Sesuai dengan tujuanNya mencipta kita untuk ibadah

Membawa kebaikan dan mencegah keburukan

Coba kita pilih yuk, kita mau ada di mana?

Yang pertama adalah Pemilik Kesadaran Murni

Mereka sukses membawa kebaikan, mengelola dunia

Semua dalam kerangka ibadah kepadaNya

Mengelola sumber daya untuk menciptakan kebaikan

Menyatu dengan Sang Pencipta membangun semesta

Tak pernah mengaku-aku bahwa itu karya mereka

Merekalah pemilik sukses yang sesungguhnya

Mereka pemilik suara dalam hampa suara

Mereka penuh dalam ketiadaan

Mereka miliki dunia dan seisinya tanpa ingin memilikinya

Kaisar-kaisar dunia tanpa istana

Karena mereka hanya mengharap ridloNya

Dan menginginkan istanaNya di luar semesta

Yang kedua adalah Pemilik Hati Bahagia

Mereka tak terlalu sadar bahwa mereka adalah wakil Sang Maha Kuasa

Maka mereka tak mau bermimpi besar

“Ah siapalah saya?” selalu ada dalam hati dan kata

Mereka berkontribusi atas apa yang ada di sekitarnya

Dan membangun apa yang terlihat

Bagi keluarga dan orang-orang terdekatnya

Mereka serahkan sisanya pada Sang Maha Pencipta

Meskipun mereka tak punya mimpi

Mereka ahli dalam menjaga hati

Sekali lagi, bukan dunia yang dicari

Yang ketiga adalah Pemilik Dunia

Mereka pakar dalam dua keahlian

Keahlian mencapai tujuan dan cita-cita dunia

Berkontribusi, membawa berbagai kebaikan dalam semesta

Dan keahlian mensyukuri dan menikmati semua pencapaian

Mereka sukses, menjadi yang terbaik dalam bidangnya

Sadar akan potensi luar biasa dahsyat yang ada dalam dirinya

Dan mereka mampu menikmati semua hasil yang didapat

Mereka pemilik kebahagiaan dunia

Mulia di bumi, tapi belum tentu di langit

Mereka haya di dunia, dan itu segalanya bagi mereka

Yang keempat adalah Pemilik Sukses yang Sepi

Mereka bisa jadi dikenal di seluruh dunia

Pemimpin usaha, penyanyi terkenal, artis tenar

Mereka sukses, dan terbaik dalam bidangnya

Mereka berkontribusi, menciptakan nilai, unggul dan jaya

Mereka membahagiakan semua orang di dunia

Tapi mereka tak mampu merasa bahagia

Semua ingin menjadi seperti mereka

Tapi mereka tak tahu bagaimana menjadi diri mereka sendiri

Merereka dielu-elu dalam pesta, tapi sepi di dalam hati

Dan segala sunyi dan sedih banyak diakhiri dengan bunuh diri

Yang kelima adalah Pengeluh Sejati

Mereka tak punya mimpi dan tak mau introspeksi

Mereka punya segudang alasan mengapa mereka gagal

Yang pasti yang salah adalah kondisi dan orang lain

Negarawan yang selalu korupsi

Ekonomi yang selalu krisis

Boss yang tak pernah adil

Karyawan yang tak bisa diatur

Semua salah, kecuali mereka.

Mereka adalah zombie di muka bumi

Mereka punya nyawa tapi mereka tak benar-benar hidup

Inilah kelompok besar di muka bumi

Apatis, rajin mengeluh, tanpa mau berbuat apa-apa

Menyedot energi yang mendengar keluhan sepanjang masa

Tak sadar mereka sesungguhnya punya potensi luar biasa

Nah, bagaimana dengan kita?

Apa tujuanNya menciptakan kita dalam rencana besarNya?

Sudah “sukses” kah kita memenuhi tujuanNya?

Ada di kelompok manakah kita?

Dan ingin jadi yang manakah kita?

Sekarang, apa hal terkecil yang bisa kita lakukan

untuk naik ke kelompok yang kita inginkan?

Penuh kesadaran bahwa kita adalah wakil Sang Maha Besar?

Diciptakan lengkap dengan berbagai sifat kebesaranNya?

Dan semesta siap mendukung semua impian?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun