Kolaborasi Mahasiswa FK dan FKG UB dalam Peningkatan Kesehatan Masyarakat Dusun Sengon Selatan melalui Edukasi dan Layanan Kesehatan
Kegiatan Praktek Kerja Nyata Mahasiswa (PKNM) kolaborasi Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2024/2025 yang dilakukan oleh kelompok 16 bertempat di RT 16, RW 5, Dusun Sengon Selatan, Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur telah selesai dilaksanakan. Kegiatan ini berlangsung dalam beberapa tahap yang terbagi menjadi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Sebelum pelaksanaan kegiatan PKNM, perbekalan terlebih dahulu dilakukan oleh pihak fakultas pada tanggal 21 Juni 2024. Fakultas memberikan beberapa materi penunjang seperti "Interprofessional Education (IPE)", "Diagnosa Komunitas", dan "Komunikasi Masyarakat" sebagai modal peserta yang terdiri dari beberapa program studi, yaitu Pendidikan Dokter, Farmasi, Kebidanan, dan Kedokteran Gigi, untuk terjun langsung ke masyarakat. Pada kegiatan tersebut, fakultas juga memberikan gambaran mengenai kegiatan yang akan dilakukan berikut dengan timeline pelaksanaannya, termasuk hal yang harus kita lakukan sebagai bahan pertanggungjawaban kepada fakultas terkait PKNM maupun bagian tentang yang harus, boleh, dan tidak boleh kita lakukan saat kita nanti terjun langsung ke masyarakat.
Kegiatan terjun langsung ke masyarakat dari kelompok 16 dimulai pada tanggal 25 Juni 2024, yaitu dengan perwakilan salah satu kelompok 16 menemui ketua RT serta aparat desa setempat untuk melakukan perizinan dan mencari informasi sebelum dilakukan survei serta wawancara langsung kepada warga setempat. Dari survei tersebut didapatkan informasi bahwa di RT 16 terdaftar 42 Kartu Keluarga (KK). Akan tetapi, tidak setiap KK memiliki satu rumah. Terdapat beberapa rumah yang terdiri dari dua KK, sehingga rumah yang perlu dikunjungi pun tidak mencapai 42 rumah. Setelah mendapatkan data tersebut, survei dan wawancara dilakukan pada tanggal 26-27 Juni 2024 dan terdapat sebanyak 34 keluarga yang berhasil dilakukan survei dan wawancara. Beberapa keluarga lainnya belum bisa diwawancara dan dilakukan pemeriksaan kesehatan dasar, yaitu tekanan darah, karena tidak bersedia maupun tidak memungkinkan untuk dilakukan wawancara. Pertanyaan-pertanyaan dari wawancara tidak jauh dari masalah kesehatan dan kondisi serta kendala yang dialami oleh masing-masing keluarga. Dalam wawancara dan survei tersebut, kelompok 16 juga menentukan dua keluarga yang bisa dijadikan intervensi untuk pemeriksaan maupun edukasi lebih lanjut serta target edukasi yang diberikan kepada komunitas di RT 16.
Setelah survei, didapatkan dua keluarga sebagai keluarga yang akan dilakukan intervensi kedua. Intervensi lanjutan ini melibatkan kerja sama seluruh program studi sesuai bidangnya, yang terdiri dari kegiatan pemeriksaan, edukasi, serta pemberian sembako serta peralatan yang berhubungan dengan intervensi, seperti pasta gigi, leaflet, hingga poster. Kedua keluarga ini juga dipaparkan di Diskusi Kelompok 1 (DK 1) dengan Dosen Pembimbing kelompok 16 yaitu Dr. dr. Dian Nugrahenny, M.Biomed, pada tanggal 3 Juli 2024. Dalam DK 1 tersebut dibahas mengenai masalah kesehatan dominan yang dialami oleh masyarakat, berikut dengan rencana intervensi keluarga dan intervensi komunitas serta alasan mengapa kita memilih hal tersebut. Dosen Pembimbing kemudian memberikan tanggapan dan masukan terkait keluarga prioritas yang akan dipilih, dan rencana intervensi yang akan dilakukan. Dari hasil diskusi, keluarga prioritas yang dipilih yaitu keluarga Bapak Kusman dan Bapak Wariman
Setelah dilakukan DK 1, kelompok 16 meminta perizinan kepada keluarga terkait untuk dilakukan intervensi, dimana masing-masing keluarga akan mendapatkan 2 kali intervensi. Ketika seluruh keluarga sudah menyetujui, kelompok 16 mulai menyusun dan mempersiapkan detail-detail rencana intervensi. Pada tanggal 10 Juli 2024, dilakukan DK 2 bersama Dosen Pembimbing untuk memaparkan keseluruhan rencana intervensi keluarga dan komunitas meliputi jadwal, rundown, konten dan media intervensi, serta indikator keberhasilan intervensi. Dosen Pembimbing memberikan masukan dan saran untuk rencana intervensi yang akan dilakukan serta membahas lebih detail target atau sasaran yang ingin didapatkan dari dilakukannya intervensi keluarga. Â Setelah dilakukan DK 2 dengan dosen pembimbing, seluruh anggota kelompok 16 membagi tugas mengenai needlist yang perlu dipersiapkan untuk intervensi keluarga.
Intervensi keluarga dilakukan pada tanggal 12 dan 19 Juli 2024. Dalam seluruh intervensi, dilakukan pemeriksaan TTV, glukosa darah dan asam urat, pemaparan materi terkait berbagai masalah kesehatan dalam keluarga, serta dilakukan pre test dan post test untuk memastikan pemahaman setiap individu pada masing-masing keluarga. Dalam kegiatan intervensi keluarga ini, setiap anggota keluarga akan mendapatkan intervensi baik berupa pemeriksaan atau sekedar edukasi. Dalam intervensi keluarga, kelompok 16 juga memberikan kenang-kenangan sebagai rasa terima kasih berupa sembako, alat-alat kesehatan yang diperlukan sesuai intervensi, hingga poster maupun leaflet. Sementara itu, intervensi komunitas dilakukan pada 25 Juli 2024. Intervensi dilakukan bersamaan dengan acara pengajian RT. Dalam intervensi tersebut, dilakukan pemaparan materi yang disertai dengan pre test dan post test. Materi utama yang diberikan adalah hipertensi serta cara menjaga kesehatan gigi, termasuk cara menggosok gigi yang benar. Selain itu, warga juga diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan seputar kesehatan. Acara ini juga semakin meriah dengan adanya pembagian doorprize.