Ketika berbicara mengenai masalah kesehatan reproduksi, hampir semua pemikiran tertuju pada HIV/AIDS.Â
Namun, seberapa familiar kah Anda dengan Human papillomavirus (HPV) yang merupakan penyebab kanker serviks, penyebab kedua tertinggi kematian akibat kanker di Indonesia, dan salah satu beban finansial terbesar dalam sistem kesehatan Indonesia?
Human papillomavirus (HPV) merupakan kelompok virus yang dapat menyebabkan masalah kesehatan reproduksi, seperti kutil kelamin dan kanker serviks.Â
Ganasnya transmisi HPV merupakan momok bagi kaum wanita. Pasalnya, pada tahun 2018, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperhitungkan terdapat 13 juta infeksi HPV baru di seluruh dunia.Â
Berdasarkan data World Health Organization (WHO), HPV telah menyumbang 9,3% kasus kanker serviks baru dan 8,8% dari keseluruhan kematian akibat kanker di Indonesia.Â
Setiap wanita yang aktif maupun tidak aktif secara seksual berisiko untuk mengidap HPV jika tidak mendapatkan vaksinasi.
WHO telah menentukan beberapa target untuk mengeliminasi HPV yang berlaku secara global, dimana 90% remaja usia 15 tahun mendapatkan vaksinasi HPV dosis lengkap, 70% wanita melakukan screening di usia 35 dan 45 tahun, serta 90% wanita yang mengidap kanker serviks mendapatkan pengobatan.
Vaksinasi merupakan salah satu langkah paling cost-effective untuk mencegah infeksi HPV. Sayangnya, program vaksinasi wajib HPV hanya diberlakukan bagi siswi SD kelas 5 dan 6.Â
Bagaimana dengan wanita-wanita muda yang ingin menjaga kesehatan reproduksinya dan lebih berisiko? Mereka harus merogoh kocek mulai dari Rp 750.000 hingga Rp2.700.000 hanya untuk 1 dari 3 kali dosis vaksin HPV tanpa ditanggung BPJS.Â