Menko Airlangga juga menjelaskan penyebab harga telur dan minyak yang melonjak tinggi seminggu teakhir jelang Nataru.Â
"Kenaikan harga yang terjadi pada beberapa bahan pokok ini diakibatkan oleh sejumlah hal. Seperti harga telur naik dikarenakan harga pakan ternak, utamanya jagung yang mengalami kenaikan. Serta kelapa sawit yang berimbas pada harga minyak goreng juga ikut naik," jelasnya.
Menurut Menko Airlangga, harga jagung yang naik di satu pihak memang menguntungkan kepada petani jagung, tapi di lain pihak ini bagi konsumen berat. "Sehingga adanya operasi pasar ini, pemerintah melakukan antisipasi untuk menjaga kestabilan harga bahan-bahan pokok di masyarakat serta menyeimbangkan nilai tukar petani untuk memulihkan perekonomian," pungkasnya.Â
Dalam kesempatan tersebut, salah satu pedagang cabai mengakui dagangannya menurun karena harga cabai yang melonjak sehingga banyak konsumen yang memilih untuk tidak membeli cabai dengan jumlah banyak.Â
"Dagangannya sepi Pak. Cuma 5 kilo stoknya. Biasanya 20 sampai 25," keluh pedagang.Â
Kedatangan Menko Airlangga juga disambut oleh warga yang mengantri untuk mendapatkan harga minyak murah. "Pak Menteri, terima kasih. Semoga harga telur juga turun pak," ungkapnya.Â
Bahkan ada warga yang memanggil Menko Airlangga dari kejauhan. "Pak Airlangga.. Pak Menko," kata seorang ibu-ibu.Â
Menko Perekonomian yang juga Ketum Partai Golkar itu langsung menoleh dan mengucapkan salam dari kejauhan. "Sehat-sehat ibu semuanya," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H