Wonotingal (2022), pemerintah berupaya tinggi untuk menurunkan angka stunting di Indonesia untuk menciptakan generasi penerus bangsa bebas stunting. Dalam mendukung program ini, mahasiswa KKN Timm II Universitas Diponegoro melalui salah satu program kerja multi disiplin memberikan pemahaman mengenai pola makan gizi seimbang bagi anak. Hal ini menjadi salah satu upaya dalam mendukung program pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia.
Kegiatan ini dilakukan berdasarkan fenomena sosial yang berkembang dan terjadi di masyarakat, bahwa anak apalagi yang masih ada di rentang usia 8 hingga 12 tahun mengalami susah atau pilih-pilih makanan. Makanan yang menjadi kesukaan anak-anak cenderung tidak memiliki nilai gizi seimbang. Hal ini juga didukung dengan maraknya penjual makanan yang menjual makanan tanpa memikirkan kadungan gizi di dalamnya yang sesuai dengan gizi seimbang. Adanya beberapa penjual yang sering menjadikan anak-anak sebagai target pasar mereka karena masih minimnya pengetahuan yang cukup dan sesuai mengenai pola makan sehat dan seimbang. Makanan yang dijual di sekitar area sekolah juga cenderung memiliki warna atau bentuk yang menarik agar disukai oleh anak-anak.
Berdasarkan fenomena yang masih seringkali ditemui saat ini, maka diperlukan adanya upaya pencegahan kasus gizi kurang seimbang pada anak. Target sasaran peserta adalah anak berusia 10 tahun atau kelas 4 SD Wonotingal. Berdasarkan hasil survey awal menunjukkan bahwa anak-anak cenderung mengonsumsi makanan dengan gizi kurang seimbang. Mereka lebih memilih untuk mengonsumsi nasi dan lauk makanan cepat saji sebagai makanan sehari-hari dibandingkan konsumsi nasi, lauk pauk, dan sayur.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan memberikan penyuluhan mengenai gizi seimbang dan jenis makanan yang dapat dikonsumsi anak-anak. Melalui kegiatan ini juga diberikan contoh produk asupan sehat yakni susu. Produk susu dipilih karena memiliki kandungan gizi yang baik untuk tumbuh kembang anak-anak. Komponen protein dan kalsium pada susu dapat membantu tumbuh kembang anak lebih maksimal dengan asupan gizi seimbang.
Kegiatan ini kemudian ditutup dengan melakukan kegiatan monitoring terhadap anak-anak mengenai makanan yang sudah mereka konsumsi selama 1 minggu. Berdasarkan kegiatan monitoring diharapkan dapat mengubah pola konsumsi anak demi mewujudkan generasi Indonesia dengan gizi seimbang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H