Mohon tunggu...
Indi Nadiyah
Indi Nadiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi UIN Sunan Ampel Surabaya

Terus melangkah meskipun sambil rebahan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Upayakan Penurunan Stunting, Mahasiswa UINSA Manfaatkan Komoditas Desa

12 Juli 2024   22:24 Diperbarui: 6 Agustus 2024   16:55 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 82 UIN Sunan Ampel Surabaya menggelar kegiatan bertema "Memahami Gizi Awal Anak dan Simulasi Pembuatan MPASI" di Balai Desa Gading Kulon, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (09/07).

Kelompok KKN 82 UINSA yang terdiri dari 24 mahasiswa di bawah bimbingan dosen Dra. Ilun Muallifah, M.Pd mengadakan kegiatan ini sebagai tindak lanjut pada tema besar penurunan angka stunting di Probolinggo.

Lebih lanjut, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para masyarakat agar tercipta lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak. Menggandeng kader posyandu dan ahli gizi Emy Haryati, S.Gz, kegiatan ini berhasil menarik antusiasme masyarakat. Tidak kurang dari 73 orang ibu dengan anak bayi dan balita serta perangkat desa turut hadir.

Rangkaian acara diawali dengan pemberian materi edukasi seputar stunting dan MPASI. Kemudian narasumber beserta beberapa mahasiswa mempraktekkan pembuatan MPASI. Menu pertama adalah nasi woka, yaitu nasi tim dengan tambahan wortel, daun katuk, dan ayam. Menu kedua adalah bubur jagung.

Sumber gambar: dokumentasi kelompok
Sumber gambar: dokumentasi kelompok
Dalam merancang kegiatan ini, sebelumnya dilakukan penggalian data dengan metode pemetaan aset. Pemetaan aset adalah metode yang digunakan dalam pengembangan masyarakat dengan menemukan dan mengidentifikasi sumber daya yang ada.

Desa Gading Kulon memiliki sumber daya yang melimpah antara lain singkong, pepaya, tebu, kelapa, jagung, dan pohon katuk. Setelah melalui pertimbangan bersama, dipilihlah daun katuk dan jagung sebagai bahan pembuatan MPASI.

Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Gading Kulon lebih memperhatikan gizi anak agar jumlah anak terindikasi penyakit stunting dapat berkurang bahkan nihil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun