Mohon tunggu...
Indi Nada Barena
Indi Nada Barena Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa Universitas Jember

Sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak Perekonomian akibat Pemindahan Ibu Kota

8 September 2019   10:16 Diperbarui: 8 September 2019   13:26 1622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Akibat dari pemindahan ibu kota pola mudik nantinya pasti akan berubah dari Ibu kota Jakarta ke Kalimantan Timut (Kaltim), ungkap Djoko Setijowarno sebagai pengamat transportasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Perubahan yang terjadi dapat dilihat dari modanya, moa yang dulunya didominasi oleh angkutan darat maka kali ini akan didominasi oleh angkutan laut, angkutan laut ini merupakan angkutan yang akan dipilih oleh perantau selain angkutan udara karena saat ini harga tiket angkutan udara masih memiliki harga yang tinggi. 

Pengaruh lainnya adalah penurunan drastis jumlah penumpang dengan tujuan perjalanan dinas di Bandara Soekarno-Hatta sebesar 50 persen. Hal lain yang dipengaruhi selain akomodasi adalah hotel, karena kebanyakan tujuan dinas akan menginap di hotel dn pemindahan ibu kota ini mengurangi pendapatan dai hotel --hotel di Jakarta. 

Pemindahan ibu kota juga berpengaruh terhadap tol Trans Jawa yang akan lebih sedikit penggunanya, seperti yang disebutkan tadi pengunujung aau pemudik polanya akan berubah jarena tempat dinas bukan lagi di Jakarta.

Dikutip dari : ekonomi.bisnis.com

Presiden Joko Widodo mengundang Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Istana Kepresidenan Jakarta Pusat. 

Pertemuan tersebut membahas tentang pemindahan ibu kota dan Mentri PPN tersebut memberikan 2 kajian tentang pemindahan ibu kota yakni terkait dengan struktur tanah dan dampak ekonomi pembangunan ibu kota yang baru.

Dikutip dari : liputan6.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun