Membela Diri Menjadi Masuk Bui

Problem sosial merupakan kondisi yang merugikan masyarakat dan dapat mengganggu stabilitas sosial. Untuk mengatasi problem sosial, penerapan nilai-nilai yang kuat dalam masyarakat adalah hal yang perlu dilakukan. Seperti salah satu kasus yang menjadi perbincangan hangat pada tahun 2018. Perkenalkan ia adalah Mohamad Irfan Bahri, seorang remaja yang berasal dari Madura, telah dijadikan tersangka setelah melakukan tindakan membela diri nya dari serangan sekelompok begal. Saat berlibur di Bekasi, Irfan menjadi korban begal ketika sedang berjalan di jalan bersama seorang temannya. Selain merampas ponsel mereka, dua orang pelaku begal tersebut juga menyerang Irfan dan temannya dengan menggunakan senjata tajam berjenis celurit.
 
Dalam upaya membela diri, Irfan membalas serangan dengan merebut celurit dan melawan pelaku. Akibatnya, salah satu dari pelaku begal tersebut meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.
 
Keputusan Polres Bekasi Kota untuk menjadikan Irfan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap pelaku begal tersebut mengejutkan publik. Bahkan membela diri untuk menyelamatkan nyawanya sendiripun di hakimi oleh hak yang seharunya mengayomi. Miris mendengar mengenai berita tersebut. Indonesia akan menjadi seperti apa di masa depan jika keadilan saja sulit untuk di tegakkan, bahkan banyak kasus yang terlupakan karena salah satu pihak menyelundupkan sesuatu yang membuat semua bungkam. Dalam mengatasi hal ini perlu juga adanya sila-sila Pancasila, Sila-sila dalam Pancasila adalah dasar moral yang menjadi pedoman bagi kehidupan sosial di Indonesia. Salah satu sila yang relevan dalam konteks mengatasi problem sosial untuk kasus ini ataupun ketidak adilan lainnya adalah sila ke-lima yang berbunyi "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia." Nilai keadilan sosial ini mendorong individu dan pemerintah untuk memastikan bahwa akses terhadap keadilan dan kesejahteraan sosial merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Tidak hanya nilai Pancasila yang bisa menyelesaikan problem social, ada juga Ayat-ayat suci dalam kitab suci agama memiliki nilai-nilai moral yang kuat dan dapat dijadikan pedoman dalam mengatasi problem sosial. Misalnya, dalam agama Islam terdapat ayat seperti "Dan janganlah kamu saling menghancurkan dan saling membunuh" (Al-Baqarah: 84). Ayat ini mengajarkan pentingnya menjaga persatuan dan menghindari konflik yang dapat menyebabkan problem sosial seperti kekerasan dan perang.
 
Adapula Haditts yang bisa menjadi Inspirasi dalam Berbuat Baik, banyak sekali akses yang bisa kita gunakan terlebih di era modern seperti saat ini untuk menemukan banyak hal baik yang menyadarkan kita dan memuntun kita untuk kepada kebaikan. Bahkan masyarakat kita yang berpendidikan tinggi belum tentu mereka semua bisa bersikap adil untuk menyelesaikan problemnya. Ada pula Hadis-hadis Nabi Muhammad SAW juga memberikan inspirasi dan petunjuk dalam mengatasi problem sosial. Sebagai contoh,                                                   "Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri." Hadits Bukhari dan Muslim, hadits ini mengajarkan kepentingan sikap empati dan kasih sayang antar sesama manusia. Dengan menerapkan nilai-nilai ini, kita dapat membantu mengatasi problem sosial seperti intoleransi, konflik antaragama, dan diskriminasi rasial.
 
Sebagai penerus bangsa yang memiliki semangat membara kita harus menyadarkan pihak-pihak diluar sana dengan berbagai cara, salah satunya membuat tulisaan yang bisa membuat masyarakat luas sadar akan pentingnya menegakkan keadilan dilingkungan sekitar ataupun hal yang lebih luas.