Mohon tunggu...
Indi Kusuma Hati
Indi Kusuma Hati Mohon Tunggu... Freelancer - Blog Contributor

Berkarya dalam diksi-diksi. Merangkai kata-kata sebagai bentuk aksi.

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Review Novel Funiculi Funicula, Time Travel Lewat Kopi!

31 Desember 2024   12:10 Diperbarui: 7 Januari 2025   18:10 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi/Novel Funiculi Funcicula 

Novel Funiculi Funicula merupakan seri pertama dari series Before The Coffee Gets Cold (Kh Ga Samenai Uchi Ni) karya Toshikazu Kawaguchi.

Pertama kali terbit dalam bentuk terjemahan bahasa Indonesia pada tahun 2021 dan sampai sekarang masih menarik perhatian para pencinta buku. 

Seri kedua dan ketiganya pun sudah terbit dengan judul Funiculi Funicula: Kisah-Kisah yang Baru Terungkap dan Dona-Dona.

Novel Funiculi Funicula bercerita tentang sebuah kedai kopi kecil yang berada di gang sempit Tokyo yang sepi pengunjung. Keunikan dari kedai kopi ini adalah kopi moka yang tersedia dan kisah tentang kedai kopi yang bisa membawa kamu kembali ke masa lalu. Tidak sedikit pengunjung yang percaya tentang kisah itu dan mencobanya.

Namun, jika mereka mau kembali ke masa lalu, mereka harus duduk di kursi yang telah ditentukan, tidak boleh beranjak dari kursi itu, dan mereka harus menghabiskan kopi sebelum kopi itu dingin. Apakah mereka mampu kembali ke masa lalu dan layak untuk bisa mengubah masa depan?

Beraliran realisme magis yang heartwarming

Judulnya yang seperti mantra merupakan representasi dari ide cerita dalam novel Funiculi Funicula. Aliran yang dipakai oleh Kawaguchi adalah realisme magis.

Aliran ini menarik karena adanya penggabungan antara realitas kehidupan sehari-hari dengan dibumbui unsur-unsur magis, yang tidak nyata.

Letak realisme magis dalam novel ini adalah kopi yang bisa membawa kamu kembali ke masa lalu. Ide cerita yang fresh sekaligus layaknya mantra yang menghipnotismu untuk menyelesaikan ceritanya.

Selain itu, kisah-kisah yang ada di dalamnya juga dikemas secara apik. Pembaca bisa merasakan bahwa dibalik magisnya cerita ini ada terselip sisi yang menghangatkan jiwa.

Easter egg di setiap bab

Novel terjemahan ini terbagi menjadi empat bab dengan kisah-kisah yang berbeda namun tetap saling berhubungan, yaitu di kedai kopi itu. Empat kisah itu adalah Kekasih, Suami-Istri, Kakak-Adik, dan Ibu-Anak.

Di setiap bab ini, terselip tokoh-tokoh yang akan diungkapkan ceritanya di bab selanjutnya. 

Ada hint-hint tersendiri yang membuat kamu rela untuk kembali ke bab sebelumnya untuk memahami prakisah dari tokoh tersebut. Maka dari itu, kamu harus tetap fokus dalam membaca novel ini karena easter egg-nya banyak!

Salah satu buku terjemahan yang enak dibaca   

Novel Funiculi Funicula merupakan novel asli dari Jepang yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Menariknya, novel ini tidak seperti novel terjemahan pada umumnya yang kerapkali sulit untuk dibaca dan dipahami.

Novel ini justru menggunakan bahasa yang lugas, singkat, dan mudah dimengerti pembacanya. Kamu mungkin akan mengira novel ini adalah novel asli Indonesia!

Selain itu, novel ini bisa kamu baca dalam waktu sehari karena penyampaian ceritanya juga asyik dan mengalir saja. 

Akan tetapi, bagi kamu yang peka terhadap kesalahan ketik mungkin akan terganggu dengan beberapa kata yang salah ketik atau kurang kata.

Menarik bukan? Gimana tertarik untuk baca? Siap untuk time travel lewat kopi? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun