Mohon tunggu...
Indi Khairun Nisa
Indi Khairun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi KPI'22 (STAI TebingTinggi Deli)

Menulis adalah bukti bahwa kamu pernah ada dalam peradaban

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Selama Ini Kita Salah! Anxiety, Fear, dan Phobia adalah Tiga Hal yang Berbeda

30 Juli 2024   21:47 Diperbarui: 30 Juli 2024   22:05 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak pernah mendengar istilah Gangguan Mental?, istilah ini sangat sering kita dengar beberapa tahun kebelakang dan semakin ramai diperbincangkan karena banyak yang merasa terjangkit. Gangguan mental dapat disebabkan karena murni psikologis seperti depresi berat akibat masalah kehidupan seperti: putus cinta, gagal dalam cita-cita, keuangan yang memburuk dan sebagainya. Disisi lain gangguan mental juga dapat disebabkan sakit (fisik) seperti para pecandu narkoba. Ada banyak jenis penyakit gangguan mental, salah satunya adalah Anxiety Disorders.

Terkait dengan Anxiety Disorders, masih banyak diantara kita yang menganggap sama antara Anxiety, Fear, dan Phobia, semua disebut dengan rasa "takut", padahal masing-masing dari mereka memilki arti yang berbeda. Apakah kalian salah satu diantaranya? Jika "ya" maka tulisan ini diharapkan bisa membantu para pembaca untuk mengetahui perbedaan antara ke-tiga jenis gangguan mental tersebut. Lalu, apasih sebenarnya anxiety, fear dan phobia itu?

Fear adalah rasa takut (emosi tidak menyenangkan), yang diakibatkan oleh suatu objek yang jelas dan alasannya pun jelas, atau disebut juga dengan rasa takut yang rasional. Rasa takut ini normal dan dapat terjadi pada semua orang yang berakal sehat. Contohnya, takut pada dosen yang galak, takut dicopet saat pergi sendirian, takut digigit ular di hutan dan sebagainya.

Phobia adalah rasa takut yang irasional pada suatu  objek atau situasi tertentu (Feldman,2003). Objeknya jelas, namun alasannya tidak masuk akal atau tidak jelas. Misalnya takut di tempat ramai, takut gelap, takut ruang yang sempit, takut pada seseorang dan sebagainya. Namun, di satu sisi phobia juga dapat disebabkan karena sebuah pengalaman tidak mengenakkan di masa lalu yang membuat seseorang menjadi trauma. 

Anxiety (cemas), adalah rasa takut yang tidak jelas objeknya dan tidak jelas pula alasannya. Pada orang normal sering terjadi rasa cemas yang normal. Contohnya seorang ibu yang selalu cemas ketika anak gadisnya keluar malam dengan teman-temannya. Dia khawatir akan terjadi sesuatu yang buruk pada anaknya, namun tidak tahu pasti apa yang dikhawatirkannya. Mungkin karena  terlalu sering menonton sinetron yang menyuguhkan adegan-adegan penggiring opini sang ibu terkait hal serupa. Padahal selama ini anaknya selalu pulang dengan selamat.

Jika masih sekedar khawatir, masih tergolong takut yang rasional, namun jika khawatir itu sudah diikuti dengan tanda-tanda gangguan fisik dan emosi intensif seperti keluar keringat dingin, jantung berdebar-debar, sakit kepala, sesak nafas, tidak bisa tidur, gelisah dan sebagainya, maka kekhawatiran itu sudah termasuk dalam kecemasan. Jika kecemasan ini terus berlanjut (kronis) akan dapat menimbulkan fatigue atau kelelahan mental dan depresi.  Oleh karenanya, kecemasan selalu disertai dengan gejala depresi, namun tidak semua depresi disebabkan oleh kecemasan.

Dengan mengetahui perbedaan diantara ke-tiga jenis gangguan mental di atas, diharapkan para penderita bisa mudah memahami gejala dan dampaknya agar dapat menemukan bantuan yang tepat untuk mengatasi permasalahan terkait di atas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun