Mohon tunggu...
Navy Jahbulon Rangkuti
Navy Jahbulon Rangkuti Mohon Tunggu... .... -

About: https://naufalrangkuti.weebly.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Navy's Person in Depth - Raden Tina Sari Asih Prawiraatmadja (2)

15 Februari 2018   07:34 Diperbarui: 17 Februari 2018   12:43 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bah...., kau lihat aku waktu kelas empat esde, MENDADAK MISKIN aku, sampai sampai harus belajar PRIHATIN. – Nah, baik begitulah kau mengenal hidup, biar kau tahu rasanya bahwa nggak semua orang itu kaya - raya dan bisa pamer pamerkan pantat mereka.

***

"Tadi pagi ada yang beli kucing Ni... dua ekor, lumayan, Opal sekalian langsung ke Bahusda aja, nemenin Nini. Soalnya Nini lagi nggak ada yang nemenin ini," dan malam itu, itulah yang aku jawab pada Nenekku, Nini Iceu.– Kami makan PHD sampai kenyang dengan 'kiju' yang banyak sekali. Di lain waktu, aku yang traktir Nini, makan Hokben, ah, nggak seberapa lah aku kalau dibandingkan abang Bernie, sepupuku, karena Bernie yang lebih banyak traktir Nenekku ini.

            Makanya kalau ada yang pantas dapat gelar dalam men-traktir Nini Iceu, Bernie harus jadi juara nomor satunya, bersama dengan uwak pupu, yang juga juaranya. Aku? Aku juara paling bontot.Bukannya nggak mau traktir... Ndang adong hepeng, bah. Hepengnya dipakai beli bata merah untuk membangun rumahku yang sering bocor ini. Dimarah aku sama ayah dan bundaku kalau buang buang duit itu sebetulnya.

***

Malam itu, Bahoesda sedang sepi, dan seperti biasa, lampu juga sudah dinyalakan oleh Nini Iceu, tetapi hari semakin hari penglihatan Nini semakin buram, sejak berumur 79 tahun, kondisi fisik Nini Iceu,

Nenekku, semakin menurun dan terus menurun, jalannya pun semakin pelan, aku kasihan, aku khawatir, makanya aku.... di Sabtu malam ini nggak jadi cipika cipiki sama teman teman wanita dari sekolah modelku, yang kata banyak teman lelaki ku itu, seksi.

Aku tahu aku nggak sempurna buat keluargaku, makanya aku banyak banyak minta maaf, diam - diam aku banyak buat salah... banyak juga aku singgung hati orang orang. Termasuk Nenekku itu, sering kali telingaku di jewer waktu aku masih bandel dulu. Katanya aku nggak boleh melawan sama bundaku, Nenek itulah yang kasih tahu aku berkali - kali, sama kayak ayahku, bah, nggak bosan bosan dia rupanya.

Dia dan kalimat khas Batak, "Opal, kulibas kau..." yang didapat dari mendiang suaminya itu, membuatku paham, bahwa, janganlah jadi manusia yang melupakan keluarga, melupakan sejarah, tidak menyimak saat sedang berbincang, jangalah kau jadi MANUSIA DIGITAL yang sudah banyak beredar seperti sekarang ini.

Aku pun tahu, banyak orang bilang... Nenekku ini, Nini Iceu, tidak suka sama anak kecil, nah makanya, waktu itu kan aku masih kecil, saat aku bertanya sama dia, "Ni, itu kenapa jempol Nini bentuknya kayak begitu?" kemudian dia menjawab, "Oh? Ini? Kena gunting waktu Masih muda dulu..."

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun