"To: Opop"

*Now Playing -- Enzo -- Endless*.

Of all sentence in this earthly living, i've heard billions of words and line that i becomes so lost in time..., knowing nowhere i would be in the next windu (a Javanese calendrical reckoning). --- If i could turn back time as in my own privilege, i would definitely be called by the people as Barry Allen, that, would make me as the fastest man alive.

But how great it is, the echo of his life-chronicle. Sometimes, BA found himself just got trapped, in the Time Paradox, being hunted by the time remnant. Cannot do nothing, except hoping for a pray from a woman called Iris West Allen.  --- But i am no Barry Allen myself, not even a Hunter Zolomon with that creepy black suit.

So yeah, back to the sentence. Starting from the ones that belittling my poor, critical ass, into the grandest word that makes me leap like a fucking rocket. One, does ring a bell, and it precisely sounds like this, "Tezuka Biaaadabb."

"Opal si Tezuka Biadab... hahahaha,"

"Go-pal rang-ku-ti."

 or, "Na-vi jahbulon Rangkuti."

"Hehe, aku mah emang keren pal...".

I've heard, some God says that life is an Endless journey. Then let it be. --- Otherwise, I was about to say that one small, simple things that i will always remember in this fucking universe is that, you, the rightful owner of that voice above.

Is the coolest (cousin) girl i've ever met in my life. --- You are is a frosty, yet friendly wind that breeze in the continental of somebody's life. At the worsest point, that somebody's life, is my life. --- I remember back then in the elementary, i was selling the Pop Ice, some kind of an Ice Stick that the kids in my school, love it, yet they hate it so much. Because i'm a poor kid, because my dad is such a loser in his life-financial goals.

He and his theory of faith and religion, has made me walks a mile, eats if necessary, and lose when it's needed. It seemed that life has sunk me down to the lowest level. --- Violence, mockery from the people. Realizing that sometimes, dollar, is the only answer.

Back then, the rich kids wins everything. The poor kids, me, in this very case, watch to be bullied, eventhough money is only a number. I am struggling with my life, having a life without insurance is some unanswered question that needs to be get rid of.

But that day when i hear your voice, the Girl with an Independent soul. --- You, are the queen of your life, your laugh define you at the best version of yourself. Eventually, it strucked the people around, leaving a positive vibes that somehow unexplainable, but i bet one things real is..., it makes them happy.

Ada yang bilang, terkadang, untuk merasakan penderitaan di dalam hidup seseorang, kita perlu menjadi seseorang itu terlebih dahulu. --- Mungkin, aku dan kamu sama berjuangnya. Tetapi aku punya keyakinan, kalau kamu berjuang lebih gigih daripada aku, mi. Oleh karena itu, aku perlu belajar lebih banyak dari sosok seseorang seperti kamu.

Yang berpeluh keringat, membanting tulang untuk mengejar suatu target dalam hidupmu. Menahan amarah, meredam rindu, mengukir makna. Melukis sejarah, di dalam kehidupan. --- Barangkali aku lupa, tolong ingatkan aku kembali. Karena, cabutlah listrik dari lampu senilai 300 watt yang menopang nyawaku agar aku dapat tetap hidup di kala itu, Oktober tahun 1995. Mungkin, aku tidak akan bisa menulis kata kata selanjutnya pada tulisanku kali ini...

Mungkin....
Itu hanyalah titik -- titik tanpa nada.
Yang berbunyi, di dalam kehidupan kita.

Mungkin, aku akan bersebelahan dengan Akmal sekarang, mendiang kakakku tercinta, yang digadang gadang, sedang mendadahi ayah dan bunda dari surga Tuhan yang maha kuasa. Bersama dengan abangmu, yang bernama gimbot.

Tetapi kita terlahir untuk berkelana dan menjadi para pengelana. --- Manusia di era Digital terkadang lupa, sepetak halaman adalah untuk dibagi dan dinikmati bersama sama. Namun dengan Angkuhnya kita mengatakan bahwa, PRIVASI adalah hal yang utama.

Benci dipelihara, dan rasa tidak ingin KALAH itu semakin menggunung. Membuat kita lupa, bahwa berlayar pada luasnya lautan kehidupan itu, terkadang butuh untuk tersenyum kepada sesama. --- Tetapi kita ingin selalu sadar, dengan atau tanpa agama kita ini tetaplah seorang anak manusia biasa.

Triliunan rupiah yang disimpan dalam bentuk saham dan surat obligasi. Puluhan sportscar yang berjajar rapi di halaman depan pada rumah kesayangan kita. Terkadang, lebih murah nilainya jika dibandingkan dengan seonggok jantung yang 'cocok' dan berdetak secara sempurna di dalam tubuh kita.

Untuk hidup adalah tentang memilih diantara tiga buah pilihan. Menjadi kelabu dengan berpolitik, memilih hitam dengan menjadi iblis, atau memilih putih dengan menjadi sesosok malaikat. Well, it is for you to decide.

Namun... tawamu di hari itu, di tahun 2006 itu, membuatku sadar, bahwa engkau mengapresiasi orang -- orang dalam hidupmu. Senyummu yang memang keren, di hari itu, membuatku sadar, bahwa hidup adalah tentang menguji diri sendiri, untuk tidak membenci orang lain, untuk tidak menganggap remeh dirimu sendiri, untuk membaca tulisan -- tulisan di dalam kehidupan, dan tetap berjuang.

Untuk hari esok, yang lebih baik. Serta untuk menyadari, bahwa kita.... adalah seorang manusia. Yang jauh, dari kata 'sempurna'.

Navyjahbura
Hakuna Matata.