Mohon tunggu...
Navy Jahbulon Rangkuti
Navy Jahbulon Rangkuti Mohon Tunggu... .... -

About: https://naufalrangkuti.weebly.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Do you know?

18 Oktober 2017   17:36 Diperbarui: 19 Oktober 2017   09:36 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Do you know insomefamily. There's a moment attheend of the month, where our family money is running low and in sudden ways, we did realize, it starts to becomes insufficient and put us in a hassle.

I wonder every time why is this thing always happen at every end of the month. So I take an initiation based on myself and goingonanalyzing this financial problem that occurs in my family, what makes it like that,andwho makes it like that.

Uh... Iwas searching for something like the cause and effect on thisspecificcase.


After doing some research, I found the first cause of this very problem, it is the payment of the goods that they bought in a credit arrangement. The loan's rate, or the usury, with rate, of course, some people from some religion, called, some were avoiding it because it was sinful for them, in their belief.

Dengan tingkat bunga yang tinggi, mereka tetap membayar benda benda yang telah mereka beli secara kredit, entah itu mobil, motor, ponsel, ataupun benda lainnya. Satu hal yang jelas didapatkan dari motif membeli secara kredit adalah, salah satunya, meski tidak selalu, yaitu, tidak sabaran. Tidak berpikir lebih panjanggg apabila hanya membeli karena keinginan saja...


Namun ada pengecualian untuk kredit rurmah ya, karena dari tahun ke tahun harga rumah selalu meningkat, melambung tinggi, menyesakkan dada, apalagi jika lokasinya terletak di kota kota besar.

Kini bayangkan, harga mobil yang tadinya hanya 100 juta, bisa menjadi 150 juta dikarenakan oleh bunga kreditnya, anggaplah sekitar segitu. Waduh, enak banget ya jadi perusahaan leasing atau pemberi dana kredit, bermodalkan uang banyak, pinjamkan uang, catat, hitung, duduk manis.

Tentu saja karena sudah terikan ketentuan hukum didalamnya, antara si peminjam dan yang meminjam, sehingga tidak ada wanprestasi, dan... tinggal menunggu sang peminjam membayar uang pinjaman beserta beban bunga yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak, dari awalnya.

Kini, setelah saya banyak belajar, meminjam uang ataumembeli barang secara kredit itu hanya akan amat berguna apabila uang/barang pinjamannya digunakan untuk berbisnis, alias uangnya diputar kembali untuk menghasilkan uang lagi. So, apabila ingin membeli barang secara kredit, lebih baik dipikir pikir lagi, apalagi jika harga barangnya hanya berkisa 0 sampai dengan 500 juta rupiah, lebih baik menabung lebih lama, atau berinvestasi, dan berbisnis lebih lama.

Membeli barang yang kita inginkan, bisa saja dari tabungan... profit bisnis atau bisa saja dari deviden saham2 kita, hindari membeli barang yang bersifat hanya 'keinginan' saja dengan menggunakan uang yang sumbernya dari modal usaha utama.

Penyebab kedua pada beberapa keluarga.

Pernah dengar istilah malam minggu? Bagi saya hal seperti ini sangat menyenangkan, weekendmemang pantas dirayakan, karena kita tahu kita sangat sibuk bekerja mulai dari hari senin hingga hari jum'at, makanya kita butuh hiburan di hari sabtu nya. Namun yang saya heran adalah, folkswayatau beberapa kebiasaan dalam merayakan malam minggu ini, dilakukan dengan menghabiskan uang di mall atau tempat kenamaan di pusat kota.

Ada yang nonton bioskop dengan harga tiketnya yang hampir menyamai seperdua kebutuhan bulanan kita, ada yang karaokean dengan harga lima ratus ribu rupiah, meski hanya sekali saja. Ada pula yang tiba tiba jadi gila shopping di pertengahan bulan atau sebelum memasuki tanggal tanggal tua.

Sungguh luar biasa, apakah mereka orang orang kaya? Belum tentu, tidak semua nya orang kaya dan orang berkecukupan. --- Pada akhirnya, ketika memasuki akhir bulan, nasib beberapa keluarga hanya akan sama; hanya makan mie instan dan menunggu tangal gajian, yaitu tanggal satu (bisa berbeda beda) di setiap awal bulan, yang pada umumnya, tiba menghampiri, sambil gigit jari dan menghitung hari, kita semua menunggu.

Well, everyone deserves a second chance, because now, we should be more smart in handling our financial management.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun