Mohon tunggu...
Navy Jahbulon Rangkuti
Navy Jahbulon Rangkuti Mohon Tunggu... .... -

About: https://naufalrangkuti.weebly.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Uang, uang untuk Apaaa?

17 Oktober 2017   14:24 Diperbarui: 26 Oktober 2017   09:18 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku suka heran dengan orang tua jaman sekarang, punya uang, beli mobil, beli rumah, ada yang cash, ada yang ngutang, bela belain beli ini beli itu biar tampil gaya.

Tapi kok biaya2 itu enggak buat edukasi anaknya gitu loh... S2 di sorbonne kek, S2 di oxford kek, Kalo perlu sampe dapet Ph.D deh!"

Diatas itu adalah ucapan seorang sahabat dalam hidup saya. Saya mendengarkan dia dengan seksama, karena ovidium kali ini akan membahas tentang, money for what?

Keluarga cohen, adalah keluarga yang berbeda dengan kebanyakan keluarga lainnya, jika mereka memiliki uanh, nereka akan membelikan uang tersebut demi mencapai sesuatu. Tetapi apakah sesuatu itu. Perhatikan...

*****

Disini saya akan berikan sebuah komparasi, keluarga dumbhead...

Dan the cohen's family.

Didalam keluarga dumbhead, anak anak mereka pintarnya luar biasa. Jangan anggap dumbhead itu serius, itu hanya penamaan saja. Aslinya, mereka pintar sekali, baik dalam hal akademis, khususnya..

Mereka punya uang, mereka adalah keluarga yang berada. Tetapi pintar secara akademis saja tidak cukup....

Di sisi lain, keluarga cohen, anggota keluarganya pintar secara akademis... Tidak terlalu malahan. Kaya raya juga? Tidak semuanya...

Tapi sejak kecil keluarga ini sudah melatih anak anak mereka agar pintar secara akademis juga pintar secara sosial. Jadi, uang yang mereka punya digunakan untuk membiayai sekolah anak anak mereka.

Mereka, anak anaknya, belajar dengan tekun dan giat.

Kembali ke keluarga dumbhead, keluarga dumbhead, anak anaknya ranking satu, orang tuanya punya uang... Tetapi sayang, orang tua mereka hanya mau menyekolahkan mereka di elementary school lokal yang bahkan satu orang anggota keluarga dumbhead lebih pintar dari seisi sekolah itu.

High school cluster 1, universitas lokal juga deh! hmm... Keren sih... Tapi... Ada tapinya, menurut sahabat saya itu. Nanti kita lihat mengapa alasannya.

Keluarga dumbhead lebih memilih sekolah yang tidak berkoneksi, dan sekolah yang cluster 1 saja, tidak ada spesialisasi khusus, dengan kurikulum pukul rata, dan tentunya, biaya sekolah yang murah!

Karena the dumbhead lebih memilih membeli mobil alph**d, bm, atau rumah agar sekedar ingin dipuji oleh orang orang di sekitar mereka.

******

The cohen's di sisi lain, sejak kecil, anak anak mereka di masukkan kedalam sekolah yang spesifik, yang jelas, sesuai keinginan mereka. Sebuah sekolah yang berbeda dan tidak seperti kebanyakan sekolah2 lainnya.

Orang tua mereka berani bayar mahal, bahkan kalau satu tahun biaya elementary school anak mereka sampai 50000 usd, mereka akan bayar itu...

Ngutang? Gak masalah?
Loh kok? Gak masalah, tanya saya kepada sahabat saya itu...

Jangan kaget dulu... Katanya kepada saya.

Lanjut, mereka benar benar menyekolahkan anak mereka head to toe, dari mulai kindergarten, sampai master study nya sekalipun.

The cohen. Bukannya mereka tidak beli mobil yaaa... Mereka beli kok mobil itu. Tetapi orang tua mereka berpikir, ada nasib anak mereka yang lebih penting daripada hanya membeli mobil sajaa...

Nasib pendidikan anak mereka! Berkali kali sahabat saya itu menegaskan kepada saya, bahwa pendidikan itu sifatnya sangat sangat penting.

Anak adalah generasi penerus mereka. Jadi mereka harus disekolahkan sampai mereka akhirnya berhasil memandang bahwa pendidikan itu adalah modal utama mereka ketika mereka menghadapi kehidupan nanti.

******

As time goes by...

Anak anak dari keluarga cohen sudah ada yang jadi doktor spesialis kanker, master graduate dari harvard. Itu si sulung ya.

Sekarang kerja di salah satu hospital besar di new york.

Anak kedua, sekolah mahal mahal di flying school di eropa sana. Orang tuanya sampai ngutangggg sana sini. Total biaya pendidikan untuk anaknya yang kedua ini mencapai 10 billion rupiah.

Sekarang?

Dia kerja jadi pilot di Maskapai kenamaan di Sebuah airways. Sekali terbang dibayar berapa? 50 juta....

Sedikit demi sedikit hutang orang tua yang menyekolahkan dia terbayar...

Koneksi memiliki peran yang sangat PENTING di kasus seperti ini... Dan Dengan menyekolahkan anak anak mereka di tempat sekokah yang berkoneksi seperti demikian....

Itulah hasil yang mereka dapatkan...

Anak ketiga dari the cohen kurang berprestasi nih... Tapi tetap, karena di support orang tuanya, disemangati, sd di jeies, smp masih sama disitu juga... Sma di elespeear.

Ini anak ketiga bandel banget... Hahaha. Ini si bungsu. Kerjanya drunk, drugs, makin' whoope etc.

Kemudian karena dia ada interest sama fashion. Orang tuanya sekolahkan dia di la blabla paris.

And boom! Anak ketiga malah jauh mapan, lebih sukses dan lebih mantap soul daripada kakak kakaknya... Nasihat untuk anak yang ini, begini simpelnya...

"Adek... Kamu papah modalin sekolah fashion ya. Nanti kalau sukses... Drunk nya dikurangin ya dek... Nanti pasti adek akan merasakan hasil beli bahan untuk nge drunk dari kerja keras adek sendiri deh..

Pasti nanti jauh lebih dipertimbangkan."

Dan wow, nasihat itu manjur sekali rupanya! Melalui banyak tantangan, si bungsu dari the cohen's family, akhirnya berpenghasilan sendiri dan memutuskan untuk berhenti menjadi seorang alkoholik, karena disini dia sadar.

Buang buang duit cuma buat beli alkohol itu bukan kegiatan yang bisa dia hormati.

Edukasi, folks... Edukasi...

Dan akhirnya si bungsu yang cantik ini bertransformasi menjadi seorang wanita yang bermartabat. Gelarnya juga gak tanggung2 hahahaha. Sosialita paris.

Terbayar sudah, semua jerih payah dan hutang hutang mereka demi suatu pencapaian. Edukasi.

And their family's wealth?

Rumah satu di deket flatiron building.

Penthouse satu di the upper east side of new york...

Punya large sized yacht lima biji...

Kan ajaib... Hahahaha.

******

Sedangkan the dumbhead... Hmm... Ini agak miris. Anak pertama magister di universitas lokal, memulai bekerja sebagai salah seorang teller di bank lokal...

Menghabiskan seumur hidupnya (45 tahun) untuk mencapai posisi kepala cabang kantor di perbankan nya, tempat dimana dia bekerja...

Padahal orang tuanya punya uang lhooooo..... Tapi beli mobil aja ahhhh....

Anak kedua dan ketiga... Gelar sarjana universitas lokal... Hmm... Kerja serabutan....

******

And then kembali berbicara dengan sahabat saya..

Sahabat saya ini adalah anggota keluarga the dumbhead, dia adalah si bungsu dari the dumbhead...

Tapi semenjak bertemu dengan anak anak the cohen, sahabat saya, si dumbhead bungsu ini terinspirasi oleh mereka, para cohen, akhirnya....

Sahabat saya meminta uang kepada orang tua dia yang tidak sadar akan betapa pentingnya edukasi... Setelah minta minta minta...

Akhirnya orang tuanya luluh juga... Berangkatlah sahabat saya pergi ke london, belajar dan masuk ke sekolah masak, stay almost 6 years disana, keluar keluar langsung kerja di restaurant ber-michelin di paris...

Dan sekitar 2 tahun yang lalu, modal orang tuanya sudah terbayar full oleh salary nya sebagai asisten kepala chef di salah satu restoran berbintang itu...

Kemudian sahabat saya ini, naksir sama si bungsu dari the cohen, KLIK! Mereka Married deh... Hahahaha. Moga langgeng yaaa.

******

Saya ingat percakapan terakhir kami.

"Ini masalah dinasti kekeluargaan pak... Bukan hanya individu saja.

Ini semua dilakukan demi memperpanjang ke dinasti-an sebuah keluarga."

"Edukasi itu jadi alat yang penting untuk menaiki ladder ladder dalam kehidupan sosial..

Disini mereka semua berpikir maju... Gimana caranya, kalaupun ya itu tadi, ada yang berhutang, tapi dengan perhitungan, hutangnya nanti bisa terbayarkan...

Gambling? Sudah pasti... Tapi ini gambling for a good reason...

Gambling with education adalah yang terbaik kalau menurut saya pak..."

"Alasan kenapa keluarga cohen tidak memilih lembaga pendidikan lokal adalah satu.... Karena mereka butuhnya koneksi internasional...

Mereka mau membuat anak anak mereka bekerja di ranah intersonal... Itu saja... Banyak pertimbangan lainnya juga...."

So... Money for whatttt?
And the cohen's said: "For Educationnnn!"

******

Fiksi Kota Kota, 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun