Mohon tunggu...
Navy Jahbulon Rangkuti
Navy Jahbulon Rangkuti Mohon Tunggu... .... -

About: https://naufalrangkuti.weebly.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menghargai Tanpa Pandang Bulu, Termasuk Kepada Mantan Pacar

14 Oktober 2017   13:38 Diperbarui: 14 Oktober 2017   14:11 1318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisa dilihat dari judul, bahwa tampaknya akan terasa berat untuk membahas hal yang satu ini, tapi mengapa tidak mencoba untuk membahasnya? Karena siapa yang tahu apa yang akan terjadi, bukan? Saya tahu bahasan ini nampaknya dapat menaikkan alis. Namun, saya akan take it easy saja, saya akan menganggap hal - hal seperti ini se-mudah dan senikmat mungkin, karena dengan menganggapnya seperti itu, niscaya saya akan akan merasa nyaman dalam menikmatinya. Pertama, apabila ada kesalahan maksud dan pernyataan, saya mohon maaf, karena sebetulnya, hal itu sifatnya relatif dan persepsional bagi setiap orang, jadi, no offense.

Menghargai tanpa pandang bulu, tentu pernah dengar kan istilah seperti ini? Entah itu dari manapun, bisa dari lingkungan bersosial, dari percakapan yang terjadi di keluarga saat sesi makan malam dilaksanakan, entah itu dari cipika cipiki saat anda bertemu dengan teman teman wanita anda, atau justru, malah berasal dari pemikiran anda pribadi, yang meluap ke permukaan nurani. Kemudian dengan berpikir seperti itu, anda merasa keren sekaligus disaat itupula, mengapa anda merasa keren? Ya tentulah, karena dari judulnya saja, anda sudah menghargai orang tanpa pandang bulu, tapi, jangan senang dulu, karena hal itu baru terjadi secara teoritis saja. Namun belum terjadi secara prakteknya.

Lalu, bagaimana dengan prakteknya? Kita perlu tahu bahwa praktek seringkali kita temukan tidak mudah untuk dilakukan, memang, suatu praktek itu tidak mudah, saya tidak berharap kita jenius dalam melakukan hal ini, dengan tidak membuat kesalahan sama sekali saat mempelajarinya, saya justru lebih mengharapkan kita melakukan kesalahan minimal setidaknya dua kali saja. Karena dengan begitu, kita akan mulai memahami bagaimana cara yang tepat dalam menghargai orang tanpa pandang bulu. Saya berharap kali ini saya dapat membahas bagaimana cara menghargai orang tanpa pandang bulu, yaitu pada semua orang yang kita temui, diiringi dengan usaha dan kelancaran.

Untuk pertama kali, saya akan membahas satu kondisi saja dalam menghargai seseorang, saya yakin anda paham tentang hal ini, hubungan yang sehat dan baik akan menumbuhkan diri anda dalam menghargai seseorang tersebut. Nah, bagaimana jika hubungan yang ini kurang baik? kurang sehat? apakah anda masih tetap ingin menghargai orang dalam hubungan seperti ini? Apa masih terdapat niatan dari diri anda untuk tetap menghargai orang yang statusnya disini adalah, memiliki hubungan yang tidak baik dan tidak sehat dengan diri anda? Lalu anda semua menjawab. "Saya yakin kok, semua orang saya hargai..."------Kembali lagi saya bertanya, "Anda yakin.... ?"

Nah, saya akan mengajak anda untuk memulainya dari mantan pacar anda. Hayo... gimana? Anda yakin masih bisa menghargai mantan pacar anda? Hal ini cukup menarik dan cukup sarkastik, bukan? Hahahaha. Saya yakin disini beberapa dari anda sudah mulai menemukan rasa suntuk yang mendalam, rasa ogah-ogahan, rasa ingin tidak membahas hal ini sama sekali karena anda pikir hal ini tidak perlu, hal ini sama sekali tidak berguna untuk anda.  

Well, kata siapa? Kata anda, iya. Padahal, belum tentu. Betul, belum tentu semua hal itu tidak berguna, meski kadang kelihatannya tidak berguna, suatu hal kadang menjadi berguna, hanya bila anda cukup cerdas dalam mencoba menyadarinya, ingat, mencoba, menyadarinya. Bukan hanya menyadarinya saja. Sedikit bercerita, saya yakin anda semua cukup bermasalah dengan hal ini, termasuk saya, saya juga cukup bermasalah dengan mantan pacar saya.

Ada sebuah alasan yang menjadi penyebab mengapa si dia bisa menjadi mantan pacar saya, tentu saja alasan dan keputusan itu sudah bulat bagi saya, mengapa saya yakin saat itu datang kepada persoalan memutuskan hubungan romansa saya dengan dirinya, mantan saya. Pertama, bisa jadi karena mantan saya tidak menghargai saya, wah, berat ya ujian nya, bagaimana saya mau menghargai seseorang yang terang terangan tidak menghargai saya. Tetapi apakah saya hanya berpikir sampai disitu saja? Tentu saja tidak, saya sarankan kita semua berpikir jauh lebih bijak dan jauh kedepan.

Alasan putusnya hubungan cinta seseorang bisa jadi karena ketidak cocokan karakter, misalnya, anda orangnya kalem, tenang... lembut dan bergerak secara perlahan, santai gituloh bahasanya, namun dia orangnya terlalu aktif, terlalu grasa grusu, dan terlalu merusak ketenangan yang anda biasakan selama ini, betul, ketenangan adalah apa yang menjadi refleksi kehidupan anda, ketenangan dan kenyaman dalam menjalin hubungan romansa adalah apa yang betul betul anda cari...

Jadi jika beberapa hal seperti itu tidak anda temukan dalam hubungan anda dengan si dia, anda akan merasa murung, dan anda memutuskan untuk pergi secepat mungkin, atau mundur secara teratur. Anda bisa saja cekcok terlebih dahulu, anda bisa saja menjadi marah terhadapnya, sebuah kemarahan yang sebetulnya tidak anda rencanakan, namun keluar begitu saja karena mendengar ocehannya yang tidak nyaman didengar oleh telinga anda.

Mendapatkan wanita yang tepat dan sesuai dengan keinginan kita memang perlu pengaturan tertentu, tidak semuanya untung2an, dan tidak pula semuanya murni hasil pengaturan dan perencanaan yang baik, namun satu hal yang perlu kita renungkan bersama adalah, jika kita tidak bisa menghargai seseorang dengan baik, maka untuk apa sebetulnya kita melakukan proses bersosialisasi, untuk apa kita pacaran? TTM-an? Toh pada akhirnya anda kita nggak sabaran untuk pergi begitu saja, sebuah sikap yang sangat mencerminkan bahwa kita tidak menghargai seseorang.

Beberapa wanita memang posesif, senang mengatur, senang merengek, dan lain lain, tidak sepenuhnya salah sang wanita, saya yakin, karena sebagai lelaki, kita-lah yang sangat disarankan untuk memimpin mereka, karena sebetulnya sifat alami wanita yang lemah lembut dan penyayang itulah... alasan mengapa kita sebagai para lelaki, perlu memimpin mereka... tapi bukan berarti wanita adalah mahluk lemah yang tidak perlu anda hargai, salah besar... Hargailah wanita, hargailah pacar anda sebelum jadi mantan anda, eh, maksud saya, hargailah pacar anda... jangan sampai dia jadi mantan anda karena anda tidak menghargainya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun