Mohon tunggu...
Indigo
Indigo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Penyimak persoalan-persoalan sosial & politik,\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Grasi Corby Vs. Pemberantasan Narkotika

6 Juni 2012   05:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:21 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun grasi adalah hak presiden, namun jika pemberiannya menciderai upaya yang telah dilakukan banyak pihak terkait pemberantasan narkotika. Lalu apa gunanya segala perangkat hukum yang telah ada?

Penulis menilai bahwa keputusan presiden untuk memberikan grasi kepada pesakitan narkotika seperti Corby tersebut adalah sebuah contoh nyata tentang kemandulan hukum dan keadilan hukum selama ini. Bahwa hukum bisa dibeli dengan uang dan kekuasaan, setidaknya hukuman yang diberikan tidaklah sebanding dengan  kerusakan yang telah dan akan ditimbulkan kemudian.

Grasi presiden adalah sebuah manifestasi dari jenjang “pelanggaran” hukum dari pihak-pihak yang seharusnya menjadi payung dan penjaga hukum itu sendiri. Bahwa kita sering dengar “kabar burung” bahwa para tersangka narkotika akan dengan mudahnya lolos dari jeratan hukum bila ada pihak-pihak yang menjaminnya, terutama dari sang bandar narkotika.

Dalam penuturan seorang teman yang dulu pernah sekali terlibat  menjadi kurir pengiriman ganja dari Aceh semasa Daerah Operasi Militer (DOM) mengatakan ” bahwa orang-orang yang ditangkap karena terlibat peredaran narkotika (khususnya ganja)  adalah orang-orang baru, sebagai upaya pencitraan bahwa aparat kemanan telah bekerja”.

Bila melihat hal yang bertolak belakang antara pemberian grasi dan upaya pemberantasan narkotika saat ini, jelas mengindikasikan bahwa mafia narkotika menjadi semakin kuat. Hal tersebut dikuatkan dengan banyaknya oknum penegak hukum yang terlibat dalam peredaran dan penggunaan narkotika dan menjadi fasilitator penggunaan narkotika seperti yang terjadi dibanyak lapas yang ada.

Kembali kepada grasi yang diberikan presiden kepada pesakitan narkotika seperti Corby, publik mungkin bertanya-tanya “apakah mafia narkotika sudah sedemikian hebatnya, sehingga presiden takluk dan mengeluarkan grasi bagi Corby?”

Bila kemudian “kebenaran” isu bahwa pemberian grasi bagi Corby adalah untuk membebaskan nelayan kita yang ditahan di Australia, sungguh memalukan penyelesaian diplomatik dengan cara seperti itu!

Atau pemberian Grasi tersebut adalah momentum untuk menyambut dilegalkannya narkotika dinegeri ini. Lingkar Ganja Nusantara adalah pelopor yang menuntut dilegalkannya ganja (mungkin berikutnya narkotika lainnya?) di republik ini dengan sejuta alasan medis yang diberikan.

sumber gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun