Gaya hidup hedonis tengah jadi sorotan publik, wakil rakyat jadi pihak yang paling sering disorot oleh media. Berjejernya mobil-mobil mewah keluaran terbaru di gedung DPR-RI (D), kota/kabupaten layaknya sebuah showroom cerminan dari kehidupan hedon wakil rakyat. Benarkah rasa simpati dan empati telah hilang dari jiwa-jiwa pemimpin negeri ini?.
Pemimpin yang memahami betul posisinya adalah sebagai pelayan rakyat, tentunya akan lebih disibukkan mencurahkan segenap kemampuannya untuk memikirkan dan bertindak dalam pemenuhan kebutuhan rakyatnya. Segala sikap dan tindakan yang diambil mencerminkan tanggung-jawabnya terhadap rakyatnya. Hidup sederhana adalah salah satu ciri khas pemimpin yang melayani rakyatnya.
Pemimpin yang hidup sederhana tidak akan disibukkan untuk “bersolek” dengan citra bicara, tetapi dengan citra kinerja serta keteladanan. Pemimpin yang hidup dalam kesederhanaan biasanya punya kekuatan yang memancar dari dalam dirinya, sehingga orang-orang yang berada dalam lingkaran kekuasaannya mencontoh kesederhanaan yang dimilikinya, terutama keluarganya.
Pemimpin yang hidup sederhana tidak akan goyah pendiriannya karena iming-iming harta dan kekuasaan. Ia akan menolak dengan tegas setiap upaya yang akan menciderai wibawanya sebagai seorang pelayan rakyat. Ia mampu menahan segala bentuk penghamburan harta kekayaan yang dimilikianya, meskipun ia bisa melakukannya.
Negeri ini butuh pemimpin-pemimpin yang bisa dan terbiasa hidup dalam kesederhanaan, sehingga masalah kesejahteraan rakyat bisa teratasi dengan baik dengan terdistribusinya pemerataan hasil kekayaan alam yang dimiliki.
Pemimpin sederhana pastilah ia punya simpati & empati terhadap rakyatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H