Mohon tunggu...
Indigo
Indigo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Penyimak persoalan-persoalan sosial & politik,\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kampanye Itu Piknik Politik

18 Maret 2014   19:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:47 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_299577" align="aligncenter" width="350" caption="Dok. Indigo"]

1395119475690015263
1395119475690015263
[/caption]

[caption id="attachment_299578" align="aligncenter" width="350" caption="Dok. Indigo"]

13951195901953132950
13951195901953132950
[/caption]

Bagi penulis ini adalah sebuah hal yang masih sangat bisa diperdebatkan, apalagi jika berangkat dari kekhawatiran akan keamanan dan keselamatan anak-anak. Tokh terbukti selama ini, khususnya kampanye yang digelar oleh massa besar PKS hingga ratusan ribu  selama ini masih berjalan sangat tertib dan aman. Bahkan kalau hendak membandingkan dengan perhelatan lain seperti sepakbola yang mengusung semangat sportifitas, seringkali berakhir bentrok antar pendukung masing-masing.

Kalau kita bisa memastikan bahwa area kampanye aman bukan hanya dari sisi keselamatan jiwa, juga aman dari sisi konten yang disuguhkan dari penyelenggara kampanye, bukan menyuguhkan aksi erotis dan pornoaksi dan hal-hal yang menjurus kultus individu dan kampanye hitam, mengapa tidak?

Kekhawatiran yang tidak perlu terkait kampanye membawa anak-anak belum cukup umur untuk memilih jangan dijadikan "ketakutan semu", seharusnya semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pemilu berupaya untuk menciptakan suasana kampanye sebagai ajang bergembira bagi semua bukan arena gontok-gontokan, sesuai semangat yang diusung pemilu aman dan damai.

Bagi penulis mengajak anak ke arena kampanye lebih kepada sisi senang-senangnya serta dalam rangka mengajak anak-anak untuk lebih mengenal dunia yang lebih luas dari dunia yang dia lakoni sehari-hari ditengah-tengah kesibukan orangtuanya mencari nafkah. Bahwa diluar sana ada anak-anak sebayanya dengan jumlah yang jauh lebih besar dari dunia pertemanannya  selama ini.

Jangan biarkan kita mewarisi aura kecemasan yang berlebihan kepada generasi penerus kita. Ini adalah bagian dari tanggung-jawab politik, tanggung-jawab untuk memperkenalkan kepeda generasi penerus kita tentang dunia politik sejak dini. Politik yang baik, politik yang menyenangkan, bukan politik yang membahayakan.

Sebelum tulisan ini diakhiri, penulis ingin mengungkapkan sebuah pertanyaan dari anak sulung penulis

"bi, kapan kita ikut kampanye lagi?'

Yuk mari mulai saat ini perkenalkan spot piknik politik sebagai tujuan baru piknik keluarga kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun