Detik demi detik waktu mengantarkan diri pada perjalanan penuh tanya.Â
Kemana langkah kaki ? berakhir dan harus berujung?
Kegamangan dalam kelemahan ketidakberdayaan.. diri tenggelam??
Air mata mengiring sunyi..mengadirkan pengakuan pada sebuah keegoaan.Â
lembaran gelap yang terajut sengaja dengan percaya.
Tertawa diri dalam pekat..??
Ya rabbi..sayup nada mengantarkan pada penantian hadir pengazdhan shubuh nan merdu.
Menggetarkan relung-relung lapuk coba mengerti makna..ya rabbi sujudku,
Cengkeraman jemari menjemput senyum.. meneduhkan, menyejukkan hembusan napas.Â
Sekedar mengingatkan waktu- waktu yang semestinya dilaku.
Terangkum indah dalam genggam dan sejuk embun polos nan simpul, menyapa jejeran bebatuan menanti  fajar.
Selamat pagi..tetaplah berjalan, tetaplah akui, genggam erat, titik demi titik akan berarti, dan  bukan sesuatu yang bernilai sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H