Menjepret Nuansa Alami di Baduy Luar

Menikmati alam di pinggiran ibukota dapat melupakan sejenak hiruk pikuk kemacetan dan kebisingan kota metropolitan. Traveling ke kawasan wisata Baduy yang berjarak hanya sekian jam dari ibukota Jakarta menawarkan nuansa dusun yang alami. Ini beberapa jepretan suasana alami di kampung baduy luar.

Kampung baduy luar

Jalan berbatu di kampung baduy

Menenun di teras rumah

Jalur yang umum dilalui untuk memasuki desa wisata  Baduy Luar yaitu Terminal Ciboleger. Bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi dapat memarkir kendaraannya di  area halaman yang cukup luas.

Sungai melintasi kampung baduy

Jembatan bambu di kampung baduy

Anak-anak mandi dan bermain dengan ceria di sungai.

Dokp

Suku baduy dalam berciri ikat kepala berwarna putih

Berjalan di rimbunan hutan kampung baduy

Baduy Luar terdiri dari beberapa kampung dengan topografi berbukit dengan kemiringan tanah 45 derajat, suhu udara di pagi hari cukup segar, sekitar 19-20 derajat celcius. Kehidupan masyarakat Baduy Luar cukup dinamis karena ada aktifitas perdagangan dengan menjual kain tenun khas baduy, namun suasana tetap tentram,  damai, bersahaja dengan menjalankan nilai-nilai yang ditanamkan oleh leluhurnya.

Lumbung penyimpan hasil kebun

Lumpung penyimpanan hasil kebun

Hasil kebun

Batas kampung baduy luar ke arah baduy dalam

Jika ingin memasuki Baduy Dalam melalui jalur Baduy Luar, dari perbatasan lokasi ini memerlukan waktu perjalanan yang lebih lama, karena jaraknya masih cukup jauh, yaitu sekitar 8 km. Alternatif lain melalui  jalur lain, yaitu desa Cikeusik yang hanya memerlukan waktu sekitar 1 jam.

Namun, untuk saat ini pengunjung belum dapat memasuki kawasan baduy lama karena masih ada aturan adat yang tidak boleh dimasuki orang luar. Kawasan Baduy Dalam baru mulai dapat dikunjungi setelah bulan April nanti.

Yuk kunjungi wisata baduy sambil menikmati segarnya alam  dan aneka ragam  budaya nusantara.

Sekilas catatan perjalanan.