Di masa lalu Kerajaan Banten lama memiliki kejayaan  sebelum dihancurkan oleh Belanda. Di kawasan Banten lama terdapat peninggalan masa kejayaan berupa reruntuhan Keraton Kaibon di area hamparan tanah sekitar 4 hektar.
Dalam catatan sejarah, Keraton Kaibon merupakan kompleks bangunan bekas kediaman raja Kesultanan Banten Sultan Syafiudin (1809-1813). Di sini juga tinggal ibunda Sultan Syafiudin, yaitu Ratu Aisyah). Setelah Kesultanan Banten di hapus oleh pemerintah Hindia Belanda tahun 1816, kompleks  Keraton Kaibon kemudian dijadikan pusat pemerintahan Bupati Banten pertama Aria Adi Santika sebagai ganti pemerintahan Kesultanan Banten.
Inilah bukti perjuangan bahwa jika raja dan rakyat bersatu tidak mudah di adu domba dan ditindas oleh kolonialisme yang menjajah bumi nusantara. Ibaratnya lebih baik hancur berkalang tanah dari pada harus tunduk diperbudak penjajah.
Setelah Keraton Kaibon dihancurkan oleh penjajahan Hindia Belanda, hingga kini reruntuhannya masih "utuh" walaupun hanya berbentuk rangka, pilar-pilar dan pondasi.
Bagi wisatawan reruntuhan ini cukup menarik untuk dijadikan tempat duduk bersantai dengan menggelar tikar maupun berfotoria baik selfie atau foto pre wedding. Walaupun hanya berupa reruntuhan tiang, gapura dan dinding batu tetapi lokasi ini mempunyai kesan  monumental, klasik dan artistik.
Semoga saja dengan melihat reruntuhan ini, sejarah dan kebesaran masa lalu tetap diingat dan tidak dilupakan. Berfoto di atas benda cagar budaya bukan hanya sekedar bergaya tetapi juga memahami sejarahnya.
Yuuuk jalan-jalan...
Salam malam. Salam 00.00
Banten Lama, 19 September 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H