Mohon tunggu...
Indira Revi
Indira Revi Mohon Tunggu... -

Simple Life...Simple Thought...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar dari Gunung Merapi yang Tak Pernah Ingkar

1 Desember 2017   23:57 Diperbarui: 2 Desember 2017   00:08 7819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata gunung berapi (Dokumentasi Pribadi)

Sampai hari ini Gunung Agung, gunung tertinggi di Pulau Bali yang memiliki ketinggian sekitar 3.142 meter diatas permukaan laut ( mdpl) masih mengalami erupsi dan mengeluarkan asap kelabu. Kepulan abu vulkaniknya  membumbung tinggi di atas awan yang mencapai 7.000 mdpl. Hujan abu ini dapat menyebabkan kegelapan dan gangguan transmisi sarana komunikasi seperti telefon, radio dan televisi.

Aktivitas Gunung Agung ini secara tidak langsung mempengaruhi keselamatan penerbangan, sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi kawasan Bali dan sekitarnya serta forum-forum pertemuan internasional yang diadakan di Bali. Salah satunya penyelenggaraan acara "Bali Democracy Forum" yang diselenggarakan tanggal 7-8 Desember 2017 di Nusa Dua Bali  dihadiri oleh berbagai negara bahkan akhirnya dipindahkan ke kota lain yaitu BSD Tangerang Banten.

Sistem peringatan tingkat aktivitas gunung api dikenal dengan status Awas, Siaga, Waspada dan Normal. Status Awas, menandakan gunung api akan segera meletus atau sedang meletus atau keadaan kritis yang dapat menimbulkan bencana setiap saat. 

Status Siaga, menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju keadaan yang dapat menimbulkan bencana. Status Waspada, menandakan ada kenaikan diatas level dasar, status ini menunjukkan mulai meningkatnya aktivitas seismik dan mulai muncul kejadian vulkanik. Status Normal level aktivitas dasar (paling rendah), tidak ada gejala aktivitas tekanan magma.

Apa yang harus dilakukan pada saat terjadi letusan gunung api? Saat saya berkunjung ke Volcano Theatre di Ketep Pass, yang mendokumentasikan dan memfilmkan peristiwa terjadinya letusan Gunung Merapi dari waktu ke waktu, setidaknya  ada tiga hal yang perlu diantisipasi jika terjadi letusan gunung api. 

Hal yang perlu diperhatikan yaitu, Sebelum, Selama dan Sesudahnya. Sebelum gunung api  meletus kita diharapkan untuk mempelajari dengan cermat sistem peringatan dini dan rencana keadaan darurat yang disampaikan melalui petugas, mengetahui status gunung dari waktu ke waktu, mengikuti informasi situasi terkini yang layak dipercaya, jangan asal percaya berita hoax atau desas-desus yang disampaikan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. 

Bersiaplah dengan bahaya ikutan yang menyertai letusan seperti lahar, hujan abu, longsoran, guguran batuan,mengetahui jalur-jalur evakuasi, menyiapkan  sistem kontak/komunikasi, peralatan darurat seperti lampu senter, masker, helm, kacamata pelindung dan obat-obatan secukupnya.

Selama terjadi letusan gunung api, tidak ada cara lain untuk lepas dari bahaya awan panas selain menghindar jauh, dengan mengikuti petunjuk evakuasi dan menjauh dari daerah yang dinyatakan terlarang.

Sesudahnya, jika fase erupsi dinyatakan telah lewat dan status gunung api diturunkan bukan berarti bahaya sudah selesai, kesiapan dan kesiagaan tetap diperlukan untk mengantisipasi perubahan. Selama beberapa hari, endapan material vulkanik masih mempunyai suhu tinggi sehingga perlu kehati-hatian pada waktu melewatinya. Gas dan debu endapan dapat mengganggu pernapasan oleh karena itu masker dan kacamata dipergunakan sebagai pelindung.

Bencana merupakan peristiwa yang dapat disebabkan oleh alam. Akibat bencana dapat memakan  korban jiwa, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, sarana prasarana fasilitas umum bahkan menimbulkan gangguan tata kehidupan dan penghidupan masyarakat.

Saat Gunung Agung mengalami erupsi masih cukup banyak turis domestik maupun mancanegara yang mengabadikan foto indah dengan latarbelakang kepulan asap dan cahaya merona. Geliat wisata masih bergerak karena letusan gunung menjadi daya tarik tersendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun