Air Terjun Panas Grojogan Sewu Rejang Lebong
Saat melakukan traveling ke Rejang Lebong, aku sempat mendapatkan informasi adanya air terjun panas yang dikenal dengan nama grojogan sewu. Wisata air panas ini masih alami dan belum banyak dikenal, dan cara pengelolaannya masih dilakukan warga setempat  secara apa adanya.
Nama grojogan sewu ini mengingatkan nama berbagai tempat wisata air terjun di berbagai tempat di nusantara seperti grojogan sewu di Tawangmangu, grojogan sewu di malang dan berbagai tempat lainnya. Grojogan sendiri artinya: air terjun, sedangkan sewu artinya: seribu  (bahasa Jawa). Grojogan sewu yang berada di Rejang Lebong ini air terjunnya  tidak terlalu tinggi seperti air terjun yang berada di tempat lain. Namun dengan lubang mata air yang cukup banyak ini mempunyai keunikan tersendiri sehingga warga setempat menyebutnya dengan nama grojogan sewu.
Di grojogan sewu Lebong ini, air yang menyembur dari sumber mata air panas yang keluar dari sela-sela bukit hanya disambungkan dengan batang bambu atau pipa paralon, lalu airnya ditampung ke dalam kolam sedalam setengah meter.Â
Air yang tidak tertampung terbuang mengalir ke dalam sungai di sekitarnya. Di dalam bak  yang sangat sederhana ini pengunjung dapat berendam sepuasnya karena untuk masuk kawasan ini gratis alias tidak bayar. Selain berendam di dalam bak, pengunjung juga dapat berendam di sekitar batu-batu besar yang ada dibawah air terjun. Berendam di air hangat membuat kulit dan tubuh terasa segar, apalagi suhu air tidak terlalu panas.
Jalan menuju lokasi ini masih berupa jalan setapak. Jembatan untuk menyeberang dan gubuk-gubuk untuk istirahat pengunjung hanya terbuat dari kayu yang sederhana. Sekali-sekali dari kejauhan terdengar suara kicau burung dan binatang kera. Di sini tidak akan ditemukan pedagang makanan atau minuman sebagaimana halnya daerah tujuan wisata, sehingga jika pengunjung ingin datang ke tempat ini sebaiknya membawa bekal sendiri.
Terlihat sekali bahwa orang desa hidup tanpa transaksional ketika kedatangan ‘tamu’ orang dari kota. Nama-nama orang yang kutemui pun bernama jawa seperti pak Bambang, pak Yanto, mas Joko dan mbak Yati. Padahal desa ini berada di Rejang Lebong sebuah kabupaten di provinsi Bengkulu yang jaraknya ribuan mil dari Pulau Jawa.
Di lereng perbukitan menuju air terjun grojogan sewu terlihat pemandangan yang menandakan bumi nusantara ini merupakan tanah yang subur. Sepanjang lereng bukit di kiri kanan terdapat aneka pohon seperti tanaman kopi, cabe, kol, sawi dan berbagai hasil perkebunan lainnya yang akan di panen.Â
Sayuran hasil panen segera diangkut untuk dibawa ketempat pengepulan untuk dibawa ke pasar. Sebagai warga kota sudah selayaknya kita berterima kasih kepada orang desa (petani) yang menyuplai kebutuhan sehari-hari kita akan sayur mayur dan buah-buahan.
Buat sobat kompasianer yang senang wisata alam, coba deh berwisata ke Pacoa Seribeu (pancuran seribu) alias grojogan sewu ala Lebong. Asyik loh sensasi dan nuansa alaminya. Tapi jangan lupa jaga kelestarian alamnya ya!
Sekilas catatan perjalanan! Salam wiken.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H