Mohon tunggu...
Indira Revi
Indira Revi Mohon Tunggu... -

Simple Life...Simple Thought...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menyoal Beruang Madu "Mengemis" Minta Makanan

22 Januari 2017   04:06 Diperbarui: 22 Januari 2017   04:34 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandung Zoo atau kebun binatang Bandung merupakan satu-satunya taman kebun binatang  yang  berada di kota Bandung. Kebun binatang  dengan areal yang cukup luas  dan  dikelola oleh pihak swasta ini berisi berbagai satwa seperti burung, harimau, buaya, unta, ular, zebra dan aneka koleksi satwa lainnya.

Bila pengunjung memasuki areal kebun binatang ini, di dalamnya akan menikmati halaman yang cukup luas dengan pepohonan pinus yang tumbuh tinggi dan rindang, dan mendapatkan patung pendiri  yayasan YMT Kebun Binatang Bandung yaitu R Ema Bratakoesoema. Dibawah patung terdapat tulisan: ragana lawas ilang karsana mapat nyambuang karyana langgeng manjang, inyana: prakarsa pawacana palayaga panata.

Patung R Ema Bratakoesoema (Dokumentasi Pribadi)
Patung R Ema Bratakoesoema (Dokumentasi Pribadi)
Baru-baru ini Kebun Binatang Bandung  mendapat sorotan publik dan diramaikan oleh kisah beruang madu yang badannya kurus kering, setelah media Daily Mail menampilkan beruang kurus yang “mengemis” meminta makanan dan memakan kotorannya sendiri. Adanya berita ini pengelola kebun binatang Bandung “dituduh” menelantarkan satwa langka ini hingga kurus dan kelaparan.

Beruang di dalam kandang (Dokumentasi Pribadi)
Beruang di dalam kandang (Dokumentasi Pribadi)
Beruang madu, helarctos malayanus atau malayan sun bear yang sedang diramaikan di berbagai media ini merupakan jenis beruang  terkecil yang terancam punah dengan panjang tubuh 1,1-1,4 m, tinggi 70 cm, dan berat 50-60 kg. Jadi jangan bayangkan tubuh beruang madu sebesar beruang grizly ataupun beruang kutub yang bertubuh besar. Beruang madu tubuhnya pendek, kuat dan gemuk dengan moncong pendek, cakar kuku yang besar serta kuat, melengkung dan runcing. Kaki depannya menghadap ke dalam dengan telapak kaki tidak berambut berbeda dengan beruang yang hidup di darat memiliki telapak kaki yang berambut. Warna tubuh hitam  dengan warna putih atau oranye dibagian dada berbentuk “V” sebagai tanda. Beruang madu memiliki gigi geraham  lebih lebar dan rata. Habitatnya di daerah pegunungan dan dataran rendah di hutan tropis dan sub tropis. Penyebarannya di China bagian selatan, Myanmar, Thailand, Malaysia, Sumatera dan Kalimantan. Makannya sarang lebah, rayap, hewan kecil, pepaya, nanas.

Kandang beruang madu (Dokumentasi Pribadi)
Kandang beruang madu (Dokumentasi Pribadi)
Saat mengunjungi kebun binatang Bandung , aku memperhatikan 2 (dua) buah kandang tempat tinggal beruang madu. Satu kandang berisi 6 (enam) ekor beruang, dan satu kandang lagi berisi 4 (empat) ekor beruang. Beruang madunya terlihat sehat!. Kandang ini dikelilingi oleh kolam kecil di sekitarnya, diberi pembatas dinding  sehingga  tidak terjadi kontak langsung antara beruang dan pengunjung. Sejak  ramai diberitakan kandang ini terlihat relatif bersih karena airnya baru diganti dan dibersihkan. Setiap hari beruang madu diberi makan 2 (dua) kali oleh penjaganya yaitu pagi dan sore hari dengan menu madu dan buah-buahan seperti pepaya.

Petugas memberi tanda larangan memberi makan hewan (Dokumentasi Pribadi)
Petugas memberi tanda larangan memberi makan hewan (Dokumentasi Pribadi)
Jika beruang madu telah kenyang dan porsinya telah mencukupi, sebenarnya pengunjung tidak perlu memberikan makanan lagi, karena seringkali pengunjung melempar  makanan seperti permen, kue atau kacang  yang bukan merupakan makanan pokoknya. Hewan di kebun binatang  jangan dibiasakan atau diberi makanan oleh pengunjung  dan hewan jangan juga diajari untuk meminta-minta karena ini akan menjadi kebiasaan bagi hewan tersebut ketika ada pengunjung datang. Pengunjung harus dilarang melempar / memberi makanan apalagi yang bukan makanan utamanya.

Beruang madu di atas pohon (Dokumentasi Pribadi)
Beruang madu di atas pohon (Dokumentasi Pribadi)
Beruang madu sejatinya senang memanjat pohon. Idealnya kandang beruang madu diberi pohon yang cukup tinggi agar beruang madu dapat bermain-main dengan menaiki pohon. Menyoal adanya beruang madu yang ditelantarkan  oleh pengelolanya seharusnya ada klarifikasi lebih dahulu. Beruang madu yang diramaikan kurus dan terlantar, dalam obrolanku dengan petugas di kebun binatang,  sebenarnya beruang tersebut sudah berusia tua (lebih dari 20 tahun). Usia hidup rata-rata beruang madu yaitu 25 tahun, jadi beruang yang telah berusia lebih dari 20 tahun ini termasuk sudah udzur.

Mobil animal hospital milik taman safari (Dokumentasi Pribadi)
Mobil animal hospital milik taman safari (Dokumentasi Pribadi)
Jika ada hewan di kebun binatang sakit tua lalu ada ancaman untuk menutup kebun binatang oleh pemerintah, maka hal ini bukanlah sikap yang bijaksana. Terpenting adalah pengelola kebun binatang  harus dituntut  melaksanakan tata kelola  yang baik. Tanggungjawab pengelola  yaitu memberi makanan yang  layak dan bergizi, merawat dan memperhatikan kesehatannya, menyiapkan sarana dan prasarana yang baik demi perikebinatangan, sehingga pengelola bukan sekedar  memungut tarif / karcis masuk semata. Untuk informasi karcis masuk kebun binatang Bandung Rp.25.000 per orang.

Menurut pendapatku pengelola kebun binatang tidak perlu diambil alih pemerintah! Apakah kalau kebun binatang dikelola oleh pemerintah akan menjadi lebih baik? Rasanya tidak! Pemerintah cukup membuat regulasi dan melakukan pengawasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pengunjung lesehan di kebun binatang (Dokumentasi Pribadi)
Pengunjung lesehan di kebun binatang (Dokumentasi Pribadi)
Kebun binatang merupakan sarana rekreasi yang menghibur bagi warga Bandung dan luar  kota yang ingin berlibur di Bandung. Bagi masyarakat dan pelajar sekolah seringkali kebun binatang  dipergunakan untuk  mengenal alam dan satwa sehingga meningkatkan kepedulian kepada kelestarian lingkungan.

Sobat kompasianer yang peduli aneka satwa, coba deh berkunjung atau wisata ke kebun binatang. Asyik loh bertemu dengan berbagai satwa seperti beruang, harimau maupun monyet, karena itu adalah cermin kita…hehehe…

Salam wiken, salam cinta satwa.

Bandung, 21 Januari 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun