Mohon tunggu...
Indira Revi
Indira Revi Mohon Tunggu... -

Simple Life...Simple Thought...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bung Karno Pernah Berpidato di Podium Ini

16 Agustus 2016   09:12 Diperbarui: 16 Agustus 2016   16:06 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam suasana perayaan kemerdekaan Republik Indonesia tentu kita tidak dapat melepaskan peran Bung Karno sebagai proklamator yang piawai berorasi. Bung Karno merupakan orator ulung yang pidatonya selalu menggelora dan mampu menggerakkan pemuda pemudi untuk berjuang merebut maupun mengisi kemerdekaan.

Dalam masa perjuangan kemerdekaan, Bung Karno pernah dibuang ke berbagai pelosok nusantara. Salah satu tempat pengasingannya (1938-1942) yaitu di Bengkulu. Di kota ini Bung Karno menemukan tambatan hati seorang wanita cantik bernama Fatmawati, yang kelak menjadi first lady dan menjahit bendera (pusaka) yang dikibarkan pada saat Proklamasi.

Lukisan Fatmawati di rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu|foto jepretan / dokpri
Lukisan Fatmawati di rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu|foto jepretan / dokpri
Sebagai pejuang sejati, Bung Karno tidak pernah menyerah untuk menyuarakan kemerdekaan Indonesia. Di manapun berada Bung Karno selalu mengajak pemuda pemudi untuk  berjuang melawan imperialisme dan kolonialisme. Orasinya selalu memikat massa. Di Kabupaten Kepahiang, salah satu tempat di Provinsi Bengkulu terdapat  podium yang pernah dipergunakan Bung Karno untuk berpidato. Lokasinya berada di sudut jalan dekat taman kota di Kepahiang. Saat kutanyakan kepada warga sekitar, ternyata keberadaan podium ini tidak banyak dikenal/diketahui masyarakat. Padahal jika sejarah terdokumentasi dengan baik maka dapat menjadi pelajaran bermanfaat bagi generasi penerus tentang kisah perjuangan bangsa.

Patung Soekarno-Hatta di taman kota, Kepahiang|foto jepretan / dokpri
Patung Soekarno-Hatta di taman kota, Kepahiang|foto jepretan / dokpri
Podium bercat putih diKepahiang|foto jepretan / dokpri
Podium bercat putih diKepahiang|foto jepretan / dokpri
Menjelang perayaan HUT kemerdekaan Indonesia ke-71 tidak ada tanda-tanda perhatian kepada podium ini. Padahal mimbar ini memiliki nilai sejarah ketika tahun 1947 dipergunakan Bung Karno untuk menggelorakan semangat nasionalisme dan kemerdekaan. Podium berwarna putih setinggi lebih kurang 1,5 meter dengan jumlah 5 (lima) anak tangga ini merupakan saksi bisu jejak sejarah. Yuk kita rawat jejak-jejak sejarah bangsa.

Sekilas catatan ringan. Salam merdeka!

*foto jepretan / dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun