Rabu (9/3/16) beberapa wilayah di Indonesia mengalami Gerhana Matahari Total (GMT), sebagian lainnya mengalami gerhana parsial. Fenomena alam yang unik dan langka ini tentu saja ada yang mengaturnya, yaitu sang pencipta yang Maha Agung.Â
Adanya gerhana tersebut umat islam diperintahkan untuk melakukan shalat sunnah kusuf (shalat gerhana matahari) sebanyak dua rakaat. Dalam shalat sunnah gerhana terdapat empat kali ruku' (dalam shalat sunnah biasa hanya 2 kali ruku') dan 4 kali sujud.
Dalam salah satu hadis riwayat Bukhari & Muslim, disebutkan bahwa, Nabi Muhammad saw mengeraskan (menjaherkan) bacaannya dalam shalat kusuf (shalat gerhana). Beliau melakukan empat kali ruku’ dan empat kali sujud dalam dua raka’at.Â
Untuk utamanya shalat gerhana lebih afdol dilakukan secara berjamaah di masjid, karena setelahnya akan diikuti dengan khutbah (ceramah). Boleh gak shalat gerhana sendiri? Kata ustad ku shalat sunnah gerhana boleh dilakukan sendiri, tatacaranya sama seperti kalau shalat berjamaah tapi gak ada khutbahnya!
Petinggi negeri seperti Wapres JK di moment gerhana matahari total ini terbang ke Palu rencananya untuk menonton GMT langsung dari lokasi. Menteri Pariwisata malah sudah menghitung keuntungan lebih dari  Rp. 1 triliun dari kunjungan wisatawan mancanegara yang akan menyaksikan GMT secara langsung.
Yang saya heran majelis ulama kok kurang terdengar luas himbauannya kepada masyarakat (umat muslim) ajakan untuk shalat gerhana matahari, malah terkesan kalah gencar dengan berbagai media televisi yang promosi ajakan nonton live streaming.
Nabi Muhammad mengajarkan jika ada gerhana memerintahkan kepada umatnya untuk shalat sunnah saat terjadi gerhana. Bahkan Nabi ruku' dalam shalat gerhana 4 kali. Mengapa? Karena gerhana ini merupakan peristiwa alam yang luar biasa sehingga nabi pun dalam shalatnya membaca surat yang panjang dan ruku' pun waktunya cukup lama.
Berita di detik.com, Juru Bicara Presiden, Johan Budi SP mengatakan, belum ada jadwal apakah Presiden Jokowi menyaksikan gerhana matahari total atau tidak. "Sampai sore kemarin (7/3), belum ada arahan dari Presiden, apakah beliau mengunjungi GMT, di mana, belum ada," ujar Johan Budi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (8/3/2016).
Pak Jokowi adalah pembaca kompasiana. Mudah-mudahan tulisan ini dibaca beliau. Saran ku, Pak Jokowi di moment GMT ini sebaiknya shalat gerhana saja di masjid secara berjamaah dengan umat muslim lainnya. Semoga saja dengan banyak berdoa dan membaca istighfar bangsa ini selalu mendapat perlindungan dari yang Maha Kuasa. Pemimpin adalah contoh bagi rakyatnya!
Sobat kompasianer muslimin/ muslimat, yuk kita shalat gerhana, kita tidak pernah tahu apakah esok lusa mentari masih akan terbit kembali!
Salam malam. Salam GMT.