Â
[caption caption="gajah mandi"][/caption]Â
Â
Way Kambas merupakan taman nasional yang luas arealnya mencapai lebih 125.000 hektar. Saat memasuki kawasan ini sinyal hape sudah tidak ada. Di kawasan hutan ini terdapat pusat konservasi gajah dan badak Sumatera. Informasi dari jagawana, di tempat ini sesekali masih terlihat harimau keluar dari hutan.
[caption caption="Kantor pusat konservasi way kambas"]
Ciri khas gajah Sumatera berbeda dengan gajah di negara lain. Gajah sumatera secara umum mempunyai ciri badan gemuk dan lebar dengan berat badan gajah dewasa mencapai 3.500-5.000 kilogram, di ujung belalai memiliki satu bibir, kaki depan memiliki 5 kuku sedangkan kaki belakang memiliki 4 kuku. Gajah dari benua afrika ukurannya jauh lebih besar dengan tinggi dapat mencapai 3-4 meter dan berat 7.000 kg.Â
Memori atau daya ingat gajah sangat kuat, bila ada manusia yang menyakitinya atau berbuat jahat akan selalu diingat, demikian pula jika ada yang berbuat baik akan diingat oleh gajah. Jadi kalau berkunjung ke kebun binatang atau ke tempat wisata yang ada gajahnya, jangan lupa membawakan sekedar makanan ringan seperti pisang atau kacang.
Di Way Kambas selain sebagai tempat konservasi gajah, pengunjung juga dapat menonton hiburan atraksi gajah pada hari libur.Hiburan yang dapat dilihat yaitu gajah menari, main bola, mengalungkan bunga, salam hormat dan sebagainya. Gajah yang dipergunakan untuk atraksi rata-rata berusia 5-15 tahun. Pawang untuk pelatihan gajah satu orang pawang menangani satu gajah.
[caption caption="kolam minum gajah"]
[caption caption="gajah sebelum mandi"]
[caption caption="Gajah sesudah mandi"]
Gajah yang ada di taman wisata / kebun binatang atau di seluruh Indonesia didatangkan dari Way Kambas. Gajah sejatinya merupakan hewan yang ramah. Ingat saja kisah di majalah Bobo yang menggambarkan Bona gajah kecil berbelalai panjang yang sangat baik dan bersahabat. Gajah sering marah dan mengamuk karena habitatnya diganggu dan dirusak oleh manusia!
Untuk menangkap dan melatih gajah liar tidak cukup hanya dengan mengandalkan ketrampilan pawang, tetapi juga memakai kekuatan lain seperti menggunakan sesaji dan upacara ritual. Gajah liar biasanya dijerat menggunakan tali rotan, lalu digiring kearah tempat pelatihan. Ada juga yang ditangkap dengan menggunakan senjata ditembak dengan senapan bius.
[caption caption="tulang punggung gajah"]
[caption caption="kerangka gajah"]
[caption caption="kerangka tulang gajah"]
Sekilas tulisan ringan. Met wiken.
Way Kambas, Februari 2016
*foto dokpri dijepret dari hape
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H