Mohon tunggu...
Indira Revi
Indira Revi Mohon Tunggu... -

Simple Life...Simple Thought...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pancuran Pitu di Wana Wisata Baturraden

4 Oktober 2015   00:00 Diperbarui: 4 Oktober 2015   08:09 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Traveling ke Batu Raden sudah beberapa kali kulakukan, namun untuk sampai ke pancuran pitu yang berada di dalam kawasan wana wisata baru kali ini terlaksana. Mengingat area pancuran pitu berada cukup jauh di dalam wilayah hutan lindung, maka untuk menuju kesana aku mempersiapkan fisik dengan baik, seperti makan dulu sebelum berangkat menuju ke lokasi pancuran pitu. Untuk itu sebelumnya aku mampir makan dulu di rumah makan "warung koboi" yang berada di sekitar pinggir jalan sebelum memasuki kawasan wisata Baturraden. Rumah makan koboi ini selalu ramai dan penuh dikunjungi wisatawan lokal berdompet tipis karena harganya relatif murah, namun menunya sangat khas, seperti sambel, pete, ayam goreng dan daun oseng pakis.

 

Rumah makan koboi ini posisinya tidak jauh dengan lokasi Rumah Makan Pringsewu. Karena rumah makan koboi dikelola oleh warga setempat dan berada di lingkungan rumah penduduk serta harganya murah meriah, maka oleh turis lokal "warung Koboi" ini dikenal dengan nama Pringsatus (seratus). Soale harga menunya paket hemat dan lebih murah dibandingkan dengan harga di RM Pringsewu yang sudah terkenal itu. Sayur, cabai dan tomatnya yang ada di warung koboi masih segar dan tinggal dipetik di kebon pemiliknya. Ayamnya ayam kampung yang bener-bener kampungan, bukan ayam broiler! Jadi mantabs rasa menunya. Ayo rekan kompasianer kuliner ke sini yuk. Ngecess loh kalau gak nyobain kuliner ini. Sambalnya mak nyusssss...

Setelah perut terisi penuh bersiaplah aku berangkat menuju pancuran pitu di wana wisata Baturraden. Wana wisata ini merupakan kawasan hutan lindung seluas 63,9 hektar dengan ketinggian 1640 diatas permukaan laut yang berada di bagian utara kota Purwokerto. Pancuran pitu merupakan sumber mata air panas yang berasal dari gunung sekitarnya. Airnya mengandung belerang yang bermanfaat untuk terapi dan kesehatan.

Untuk masuk menuju lokasi ini setiap pengunjung harus membayar sebesar 20.000 rupiah per orang + mobil 10.000. Namun lucunya di area parkir ini sewaktu mau pulang masih dipalak lagi uang parkir oleh "preman" parkir tanpa tanda bukti karcis...hehehe... dimana-mana daerah wisata kok begini yaa...wkwkwk...

Lokasi ini disebut pancuran pitu karena di dinding tebing terdapat pancuran pitu (tujuh pancuran), seperti gambar di bawah ini. 

Jika pengunjung berjalan ke lokasi dibawahnya akan menemukan beberapa kolam untuk sekedar merendam kaki atau mandi yang belerangnya dapat dipergunakan untuk luluran. Untuk muda-mudi yang datang ke sini dapat berselfie atau berfoto ria dengan latar pancuran pitu seperti yang dilakukan sepasang kekasih ini.

Mengunjungi kawasan wana wisata ini tidak ada ruginya karena dapat menikmati udara yang sejuk, panorama yang indah, suara kicau burung yang merdu, kabut alam yang tebal, jeram sungai yang deras, mentari terbit yang indah dan flora fauna. Di kawasan ini pengunjung juga dapat menikmati trekking di malam hari (night trekk) yang memberi suasana dan sensasi yang berbeda! Mau coba? Yuk aku temenin!

Nah, buat pengunjung yang pulangnya  mau membeli oleh-oleh,  di sekitarnya juga terdapat kios souvenir dan lapak penjual kaos bertuliskan Baturraden.

Inilah sekilas tulisan ringan ku ke Pancuran Pitu di Wana Wisata Baturraden.

Purwokerto, Oktober 2015.

*jepretan dok pri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun