Mohon tunggu...
Indira Revi
Indira Revi Mohon Tunggu... -

Simple Life...Simple Thought...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ada "Panic Button", Kota Bandung Aman Ditinggal Mudik

11 Juli 2015   19:37 Diperbarui: 12 Juli 2015   04:12 1894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekan terakhir bulan Ramadhan kota Bandung mulai di datangi warganya yang bekerja atau tinggal di luar kota. Indikasi ini dapat dilihat dari padatnya kendaraan pribadi memasuki gerbang tol kota Bandung yang antri di loket pembayaran yang sudah lumayan panjang. Demikian pula sebaliknya, warga dari luar kota yang tinggal atau bekerja di kota Bandung sebagian telah meninggalkan kota Bandung untuk mudik lebaran, baik mudik di sekitar wilayah Jawa Barat maupun ke kota lainnya di Indonesia. Indikatornya dapat dilihat dari kantor-kantor pemerintah, BUMN, maupun perusahaan swasta yang aktivitas kesibukannya sudah mulai berkurang. Disamping itu, kompleks perumahan juga mulai sepi ditinggalkan warga penghuninya. Ini terlihat dari portal gerbang memasuki perumahan mulai ditutup.

Lebaran ini kota Bandung diharapkan aman dan terkendali ketika warganya mudik ke kampung halaman. Hal ini dikarenakan Pemerintah Kota Bandung, telah meluncurkan aplikasi "panic button". Aplikasi ini bermanfaat bagi warga Bandung untuk memanggil polisi dalam kondisi atau situasi darurat melalui aplikasi "tombol panik". Aplikasi tombol panik ini bernama X-Igent. Aplikasi ini dapat dipergunakan oleh pengguna android. Ke depannya aplikasi ini dapat diunduh di iOS.

Untuk dapat memanfaatkan aplikasi tombol panik pengguna bisa mengunduh di Play Store. Namun terlebih dahulu harus mendaftar dengan mengisi identitas seperti: nama, nomor telepon dan alamat email.

Cara kerja tombol panik, dapat dipakai dengan memasang tombol kecil di lubang output telepon pintar. Dengan 3 kali pencet tombol panik, sinyal darurat akan terkirim ke petugas kepolisian di "command center". Lalu alarm tanda peringatan bahaya akan berbunyi. Dari sinyal ini, petugas dapat mendeteksi posisi pengirim sinyal dan lokasinya. Kemudian polisi akan mengirimkan petugas patroli yang berada di lokasi terdekat. Polisi yang berpatroli dapat cepat menuju lokasi karena di kendaraannya dipasang GPS.

Harga tombol panik ini dapat diperoleh di gerai telkom kota Bandung dengan harga Rp. 50.000. Ini membuktikan inovasi yang dibuat sangat bermanfaat bagi masyarakat. Mudah-mudahan tindak kejahatan dapat dicegah dan masyarakat yang membutuhkan bantuan mendapat respon yang cepat dari aparat / petugas. Nah, bagi wargi Bandung, hayu urang pasang "panic button" dirumah ataupun di pos satpam kompleks perumahan. Ini salah satu solusi mencegah kejahatan sewaktu rumah ditinggal mudik.

Sekilas tulisan ringan. Selamat mudik. Salam kompasiana.

Sumber foto: Ridwan Kamil untuk Bandung (Facebook)

 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun