Mohon tunggu...
Indira Revi
Indira Revi Mohon Tunggu... -

Simple Life...Simple Thought...

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Ada Penumpang Gelap di Roda Pesawat, Otoritas Bandara Harus Bertanggungjawab!

8 April 2015   12:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:23 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada Penumpang Gelap Di Roda Pesawat, Otoritas Bandara Harus Bertanggungjawab!

Media memberitakan, seseorang naik pesawat terbang di rongga roda pesawat Garuda (GA 177) rute Pekanbaru-Jakarta. Tak terbayangkan bagaimana menderitanya selama 1 jam 10 menit dengan ketinggian 30.000-40.000 kaki berada dalam ruang sempit disela-sela roda pesawat. Penumpang berada di dalam kabin pesawat yang AC (pendingin ruangan) kurang dingin atau tidak menyala saja pada menggerutu, apalagi ini berada di ruang roda pesawat.

Kejadian seseorang menyusup melalui roda pesawat bukan hanya pertama kali terjadi. Di beberapa tempat kejadian seperti ini sudah pernah terjadi, yang berakibat meninggal, luka parah atau ada juga penyusup yang selamat.

Pertanyaan mendasar yang muncul dibenak saya adalah mengapa seseorang dapat masuk ke kawasan landasan pacu dan naik ke roda pesawat tanpa diketahui. Adanya petugas bandara dan kamera di setiap sudut bandara seharusnya dapat mengantisipasi hal seperti ini.

Mengapa pula kru pesawat (pilot/kopilot) atau penumpang tidak melihat ada orang disekitar runway. Apa karena tidak ada kaca spion di pesawat terbang sehingga pilot/kopilot tidak dapat melihat? Hehehe..

Waktu kecil, pertamakali naik pesawat kelas 5 SD saya pernah bertanya ke pramugari, mengapa pesawat terbang tidak ada kaca spionnya? Dan mengapa pesawat kalau mau mundur harus di dorong dulu dari depan? Atas pertanyaan ini saya belum memperoleh jawaban yang memuaskan! (Rekan kompasianer ada yang dapat membantu menjawab?).

Sepengetahuan saya, setiap menjelang take off dan landing penumpang diminta untuk membuka kaca jendela. Tujuan membuka kaca jendela ini untuk mengantisipasi beberapa hal seperti jika ada keadaan darurat penumpang dapat menentukan sisi sebelah mana yang aman untuk melakukan evakuasi. Atau kalau ada hal-hal lain yang dilihat oleh penumpang seperti percikan api, penumpang dapat langsung melaporkan kepada awak pesawat. Tinggal pencet deh tombol diatas kepala kita…ning…nong…nanti pramugari ada yang datang nyamperin kita.

doc.pri

Kembali ke masalah penumpang gelap yang memasuki kawasan bandara, menurut saya Otoritas bandara seharusnya bertanggungjawab atas hal ini, karena ini menyangkut keselamatan penerbangan! Bukan nasib seorang “penyusup” atau penumpang gelap saja yang harus diperhatikan, karena seluruh penumpang di kabin juga dipertaruhkan nyawanya!

Sekilas tulisan ringan. Salam Siang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun