Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas
Mengawali masa kampenya pemilihan presiden yang akan dilaksanakan mulai 4 Juni sampai dengan 5 Juli 2014, tadi malam KPU mengadakan deklarasi kampanyedamai di Bidakara Jakarta. Deklarasi yang dihadiri Capres/cawapres dan para pendukungnya ini terlihat meriah bagaikan festival seni.
Acara diawali dengan lagu Kebangsaan Indonesia Raya disusul kemudian dengan Mars Pemilu, doa bersama, sambutan Ketua Bawaslu, sambutan Ketua KPU, pembacaan deklarasi damai, penandatanganan prasasti dan diakhiri sambutan Calon Presiden.
Acara yang paling ditunggu adalah sambutan dari Calon Presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto dan Calon Presiden nomor urut 2 Joko Widodo. Sambutan yang disampaikan keduanya sangat positif, berharap pelaksanaan pemilu berlangsung dengan baik dan akan menerima apapun hasil dari pilihan rakyat.
Dalam suasana kaku dan tegang, Prabowo dan Joko Widodo tetap saling tersenyum dan berpelukan. Ini harusnya menjadi contoh bagi para pendukungnya. Karena kita sesama anak bangsa bukanlah “musuh” tetapi hanyalah “lawan” berkompetisi.
Kekhidmatan dan keseriusan kurang terlihat dalam acara deklarasi bahkan kesiapan panitia kurang matang dalam pelaksanaan tersebut. Namun demikian apresiasi tetap harus di berikan bagi penyelenggaraan deklarasi damai ini.
Yang menarik dalam acara deklarasi damai ini adalah kehadiran Bambang Widjojanto selaku komisioner KPK. Bambang Widjojanto hadir sebagai undangan membagikan program pemberantasan korupsi. Kita sadar bahwa korupsi telah menggerogoti bangsa ini. Mudah-mudahan pemberantasan korupsi langsung dilakukan oleh presiden terpilih tanpa tebang pilih apakah rekan koalisi atau bukan.
Pemberantasan korupsi sangat penting dilakukan karena kehadiran korupsi menghambat kesejahteraan rakyat dan pembangunan bangsa. Selain penegakan hukum yang baik, kemampuan mawas diri (self critism) pemimpinnya menjadi kunci utama.
Dengan tema damai dan berintegritas ini diharapkan pemilihan presiden pada tanggal 9 Juli 2014 berjalan dengan baik dan berkualitas. Masa dua kubu yang selama ini memanas dan melakukan kampanye hitam, diharapkan tetap menjaga suasana kondusif dan penuh kedamaian. Jangan sampai suasana selama 1 (satu) satu bulan kampanye menjadi mencekam dan masyarakat tidak berani keluar rumah untuk beraktifitas. Bagi masyarakat hal itu yang tidak kalah penting adalah penyelenggaraan pemilu yang Profesional dan tidak memihak!
Salam Kompasiana!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H