Wanita di Relief Obor Api Tugu Monas
Sumber foto: Indocropcircles.wordpress.com
Rasa penasaran saya tuntas ketika pagi ini dapat turun sejenak dari mobil di dekat Istana Merdeka/Monas dan berhasil melihat lidah api alias ‘obor’ diatas tugu monas secara langsung. Lidah api yang ada di puncak Tugu Monumen Nasional (Monas) ini merupakan simbol perjuangan rakyat Indonesia yang ingin mencapai kemerdekaan.
Mengapa rasa penasaran saya tuntas? Hal ini karena sudah cukup lama saya membaca buku/ artikel dan mengobrol-ngobrol dengan teman-teman yang bercerita bahwa pada lidah api atau obor api di atas Tugu Monumen Nasional (Monas) terdapat wujud relief wanita cantik. Namun baru kali ini saya mencoba melihat secara langsung dengan mata kepala sendiri. Saya mencoba mencari sudut penglihatan terbaik agar dapat melihat relief wanita tersebut secara jelas, yaitu berdiri segaris lurus antara tugu Monas dan Istana Presiden atau dari pintu masuk arah barat Monas. ( Cttn: Di jalan Merdeka Utara selalu ada Mobil Polisi yang patroli dan di depan Istana di jaga provost).
Ketika sudah pada posisi yang tepat, saya diam sejenak untuk memperhatikan garis atau lekukan di lidah api tersebut. Apakah saya berhasil melihat relief putri cantik yang ada di ‘obor’ tugu Monas? Jawabnya TIDAK karena lidah api tersebut seluruhnya berwarna kuning keemasan sehingga agak sulit membedakan dan melihat bentuk lekuk tubuh wanita, yang terlihat hanyalah ukiran obor api yang berbentuk abstrak.
Saya memang tidak menemukan relief wanita cantik yang ada di lidah api tugu Monas. Walaupun saya belum dapat melihat secara jelas, namun tuntas sudah rasa penasaran saya. Mungkin dilain waktu saya akan berkunjung kembali.
Kekecewaan saya justru ketika masuk ke halaman taman Monas melihat tulisan yang sangat besar, yaitu: UGU MONUMEN NASIONA (tanpa huruf T diawal dan huruf L dibelakang). Foto tidak saya posting dengan pertimbangan, pertama, khawatir jadi polemik, kedua supaya yang belum pernah ke Monas dapat melihat hal unik ini.
Met Libur…Met Weekend.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H