Mohon tunggu...
Indira Revi
Indira Revi Mohon Tunggu... -

Simple Life...Simple Thought...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Salam Bahagia ala Bobotoh Persib

9 November 2014   19:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:14 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam Bahagia ala Bobotoh Persib

foto: kompas.com

Kalau bicara salam bahagia di kompasiana ini maka akan teringat tulisan Ninoy N Karundeng yang selalu menutup artikelnya dengan kata "salam bahagia ala saya". Sekarang di Bandung juga sedang mewabah salam bahagia ala bobotoh (suporter) Persib.

Sejak Persib Bandung tampil juara dalam Liga Super Indonesia 2014, jalan-jalan di Bandungselama 2 hari 2 malam macet total dan mungkin kalau kebahagian ini tidak berhenti bisa berlanjut pesta sepanjang 7 hari 7 malam. Menanti gelar juara selama 19 tahun memang sangat lama, maka ketika kemenangan telah tiba berbagai cara kebahagian diungkapkan oleh para bobotoh. Harian Kompas dan berbagai media lokal di Bandung hampir semua foto dan Headline-nya tentang kisah sukses kesebelasan Persib Bandung.

Berbagai tingkah polah kebahagian dilakukan dengan berbagai cara, mulai sujud syukur, tingkah laku yang wajar dan lucu sampai perilaku menyebalkan para bobotoh di jalan raya yang mengganggu pengguna jalan.

Ridwan Kamil,Walikota Bandung mengungkapkan kebahagian dengan bertelanjang dada dan akan menggunduli kepalanya. Kalau buat fans cewek saran saya hal tersebut gak usah diikuti, sayang, dada adalah mutiara dan rambut adalah mahkota. Ada lagi beberapa fansyang mengungkapkan begini: ‘kalau Persib juara saya akan rajin sholat” dan bahkan ada yang membuat kaos bertuliskan ‘kalo Persib sampe juara gue akan kawin sama monyet”. Wkwkwk..

Ungkapan kebahagiaan yang dilakukan bobotoh tersebut sah-sah saja. Namun dibalik kebahagian tersebut saya berharap Persib melakukan pembibitan pemain sepakbola usia dini. Saya lebih senang dan bangga menyaksikan kemenangan Persib di era perserikatan, kala itu pemain lokalnya yahud-yahud, seperti Jajang Nurjaman yang saat ini jadi pelatih, Ajat Sudrajat (eh ini kompasianer bukan yah..kok sering saya lihat tulisan-tulisannya di media K), Robby Darwis, Adeng Hudaya dll. Kalau melihat Persib sekarang walaupun bangga tetapi ada sedikit kurang puas karena komposisi lokal dan ‘asing’ gak sepadan. Pemain top andalannya justru Firman Utina, Ferdinand Sinaga dan pemain bule lainnya.

Bahagia ala saya mungkin berbeda dengan kompasianer lainnya. Saya berbahagia kalau tahun depan PERSIB masuk final lagi dan bertemu kesebelasan favotit saya lainnya yaitu PERSIB VS PERSIBaya Surabaya..eh Persebaya ya...

Sekian tulisan singkat ini. Saya sudah berada 2 jam berada di dalam mobil yang berjalan merayap ditengah lautan biru pengendara roda dua yang membuat macet setiap penjuru kota Bandung.

Salam bahagia ala bobotoh Persib.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun