Tentang Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI)
Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) adalah organisasi buruh migran dan anggota keluarganya. Didirikan pada tanggal 25 Pebruari 2003. Sebelumnya bernama Federasi Organisasi Buruh Migran Indonesia (FOBMI). Dirintis dan dibidani oleh Konsorsium Pembela Buruh Migran (KOPBUMI) sejak tahun 2000 melalui cikal bakal organisasi bernama Jaringan Nasional Buruh Migran. SBMI merupakan antitesa dari kondisi buruk banyaknya permasalah yang dihadapi buruh migran Indonesia. SBMI kemudian diakui sebagai Serikat Buruh sejak tahun 2006.
Bagaimana Visi dan Misi SBMI ?
Visi
”Terwujudnya harkat, martabat dan kesejahteraan yang berkeadilan gender bagi Buruh Migran Indonesia (BMI) dan keluarganya”.
Misi
1. Melakukan pendidikan kritis bagi BMI;
2. Meningkatkan dan Memperkuat posisi tawar BMI;
3. Memperjuangkan hak-hak BMI;
4. Membangun ekonomi alternatif produktif bagi BMI;
5. Melakukan pengorganisasian bagi BMI;
6. Memperjuangkan kebijakan yang berpihak pada BMI;
Siapa dan Apa Saja yang Diperjuangkan oleh SBMI ?
- Memperjuangkan aspirasi, hak, dan kepentingan anggota;
- Menumbuhkan solidaritas dan persatuan antar sesama buruh migran
- Untuk mencapai kesejahteraan dengan kondisi kerja yang layak sesuai dengan harkat dan martabat manusia dalam suatu sistem ketatanegaraan yang demokratis, berkepastian hukum, terjamin hak-hak azasi manusia yang berkeadilan sosial dan anti diskriminasi.
Status Keanggotaan SBMI
Anggota SBMI adalah :
- Calon BMI,
- BMI aktif,
- Mantan BMI dan
- Anggota keluarga BMI yang dengan sukarela mengajukan permintaan menjadi anggota serta bersedia menerima dan mentaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres dan Keputusan-keputusan organisasi lainnya.
Struktur Pengorganisasian SBMI
- Dewan Pimpinan Nasional
- Dewan Pimpinan Wilayah – Dewan Perwakilan Luar Negeri
- Dewan Pimpinan Cabang
- Dewan Pimpinan Kecamatan
- Dewan Pimpinan Desa
Fungsi dan Ranah SBMI
1. Advokasi Kasus dan Kebijakan
SBMI mendampingi pengaduan kasus, baik dari buruh migran dan atau dari keluarganya. Kasus itu meliputi pada pra penempatan, masa penempatan maupun purna penempatan. Pengaduan yang masuk akan ditindaklanjuti kepada pihak yang bertanggungjawab dalam hal perlindungan buruh migran, baik pemerintah ataupun swasta.
Pengalaman penanganan kasus atau masalah buruh migrant menjadi bahan bagi SBMI untuk mendorong, merevisi dan atau menerbitkan kebijakan, Undang-Undang dan peraturan perundang-undangan yang pro terhadap buruh migrant.
2. Pengorganisasian
Untuk memperkuat posisi buruh migrant, SBMI melakukan pengorganisasian buruh migrant dan anggota keluarganya, baik di negara-negara tujuan penempatan maupun daerah asalnya.
SBMI juga memperjuangkan pengakuan organisasi buruh migrant masuk dalam revisi Undang-Undang Penempatan dan Perlindungan Buruh Migran Indonesia.
Selain itu SBMI juga berjejaring dengan organisasi yang sepaham baik di level local, nasional, regional dan internasional. Beberapa jejaring SBMI antara lian : Jaringan Buruh Migran (JBM), Asean Forum Migran Labor, Migran Forum Asia, Justice Without Border, The Asia Probono.
3. Pendidikan
Dalam rangka mencerdaskan anggota, SBMI melakukan pendidikan atau pelatihan yang bertujuan untuk membangun kesadaran kritis, kesadaran hak dan kewajiban.
Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan non formal dalam bentuk pelatihan-pelatihan. Beberapa pelatihan yang reguler dilakukan antara lain : training pre departure, training migrasi aman, training pencegahan dan layanan bagi korban trafficking, training pengorganisasian (community organizer, organisasi, kepemimpinan), training paralegal, training hak asasi manusia, training gender, pengelolaan keuangan dll
Untuk mempermudah kerja-kerja tersebut, SBMI juga membuat alat-alat berupa modul, panduan praktis yang mudah diaplikasikan oleh buruh migran dan keluarganya.
4. Pemberdayaan Ekonomi
Tidak sedikit buruh migrant yang terlanggar haknya, tidak mendapatkan gaji dll, sehingga kondisinya jauh dari tujuan yang diamanatkan dalam pasal 3 UU 39/2004 Tentang Penampatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri yaitu : memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawai, menjamin dan melindungi calon TKI/TKI sejak di dalam negari, di negara tujuan, sampai kembali ke tempat asal di Indonesia, dan meningkatkan kesejahteraan TKI dan keluarganya. Selain itu banyak buruh migran memiliki keterampilan khusus namun sesampai di Indonesia keterampilannya tidak tersalurkan dengan baik, atau memiliki modal namun tidak memiliki kemampuan untuk dikembangkan menjadi usaha apa.
Untuk itu SBMI mendorong adanya program reintegrasi, melaksanakan pemberdayan-pemberdayaan melalui kerja sama dengan Civil Society Organisation, organisasi pemerintah dan organisasi internasional yang mempunyai misi pemberdayaan.
5. Kampanye
Menyebarluaskan informasi penting baik online maupun offline untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran.
Bertepatan pada tanggal 07 hingga 08 Juli 2023 di Rumah Data Desa Limbangan, Indramayu, Jawa Barat berhasil dilaksanakan kegiatan Pemberdayaaan Ekonomi Berbasis Komunitas bagi eks buruh migran dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bersama Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI). Selama kurang lebih dua hari kegiatan pemberdayaan yang juga turut diikuti oleh mahasiswa KKN-T IPB tersebut, pidak DPC turut menyampaikan akan pentingnya konsep ekonomi mandiri bagi masyarakat setempat agar meminimalisir tingkat pekerja buruh dan TKI di Desa Limbangan, Indramayu bisa turun berangsur- angsur beriringan dengan peningkatan ekonomi dan kualitas sumberdaya manusia (SDM) nya. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengusung tema "Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Komunitas" yang dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 16.00 WIB.
Pada hari pertama dilaksanakannya pemberdayaan ini, antusias masyarakat yang dihadiri anggota SBMI Desa Limbangan sejumalh 15 orang diwarnai dengan beragam pertanyaan yang diajukan kepada pihak DPC Indramayu. Salah satunya seperti yang disampaikan oleh Sekretaris SBMI Desa Limbangan pun turut menyampaikan keresahan akan kualitas hidup dan kesejahteraan eks buruh migran di Desa Limbangan, "Apakah beberapa kasus selama migran yang telah terjadi sudah dirumuskan upaya penyelesaian? Lantas apa upayanya? Kapan terlaksana? Bagaimana penanganan nya?" ujar nya.
Tanggapan atas pertanyaan yang diajukan oleh sekretaris SBMI Desa Limbangan disambut dengan hangat oleh pihak DPC , "Step by step akan dilakukan upaya cepat untuk mengatasi problematika eks buruh migran dan TKI di desa ini diantaranya dilakukan pelaporan; pembuatan surat kuasa; beberapa alur penyelesaian yang bisa ditempuh. Besoknya akan ada sesi kupas tuntas khusus produk bisnis yang jadi modal ekonomi mandiri dengan sumberdaya lokal yakni hasil laut", ujar Pak Wahyudi pihak DPC Indramayu.
Dalam kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh DPC Indramayu di Desa Limbangan memiliki target capaian yakni "Tenaga migran Limbangan tidak menjadikan profesi sebagai TKI sebagai impian namun memiliki semangat untuk berbisnis". Tentu halnya pelaksanaan kegiatan pemberdayaan ini dilatarbelakangi oleh beberapa kendala serta permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat setempat terkait :
1. Penguatan ekonomi yang mandiri di Limbangan masih rendah
2. Kesejahteraan keluarga migran di Limbangan rendah
3. Money oriented masyarakat sehingga menjadi TKI migran adalah tujuan warga Limbangan
Dalam sesi pemaparan hari pertama kegiatan pemberdayaan ini, kami mahasiswa KKN-T IPB berkesempatan untuk turut menyampaikan aspirasi terkait beberapa poin pembahasan seputar organisasi dan struktur jalannya organisasi yang dalam hal ini disampaikan secara langsung oleh Koordinator Desa (Kordes) dalam pemaparan singkatnya "Secara garis besar pengertian dan definisi organisasi adalah suatu kelompok terdiri atas dua atau lebih orang yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu secara bersama. Organisasi bahkan turut memiliki peran penting pada banyak aspek yang secara kolektif, berikut beberapa tujuan dalam organisasi: Mendapatkan Manfaat Kompetitif; Melihat Potensi; Mengatur Perbedaan; Meningkatkan Efisiensi; dan Meningkatkan Inovasi", ujar Radix. Dalam tuturannya Kordes kami pun turut menambahkan struktur organisasi secara umum bersamaan dengan peranan serta fungsinya dalam organisasi. Hal ini bukanlah ranah baru bagi Radix (Kordes) karena ia pun kerap kali berpartisipasi dalam kepanitiaan dan organisasi di kampus dan juga fakultas, khususnya ia menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Eksekutif (BEM) di FakultasPerikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor periode 2022- 2023.
Setelah suksesnya dilaksanakan kegiatan pemberdayaan hari pertama (07 Juli 2023), dilanjutkan pula kegitan tersebut keesokan harinya di lokasi yang sama (08 Juli 2023) di Rumah Data Desa Limbangan. Pada pemaparan materi sesi hari kedua ini berfokus pada materi analisis ide bisnis untuk meningkatkan produk unggulan setempat. Dalam sesi kali ini, perwakilan mahasiswa KKN-T IPB juga turut menyampaikan pengalamannya di bidang marketing dan strategi pemasaran yang disampaikan langsung oleh Sugih (PSP/57).
Setelah sesi pemaparan materi terkait strategi marketing dan analisis pemasaran, dilanjutkan sesi diskusi anggota SBMI Desa Limbangan untuk merumuskan ide bisnis bersamaan dengan konsepan pendekatan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threath) dengan membagi peserta kegiatan pemberdayaan menjadi dua tim yang turut didampingi oleh mahasiswa KKN-T IPB dalam membantu merumuskan ide bisnis berbekal ilmu kewirausahaan yang dimiliki di bangku perkuliahan.
Kegiatan pemberdayaan SBMI hari kedua pun terlaksana sesuai dengan target dan mampu meningkatkan minat masyarakat untuk mampu mewujudkan ekonomi mandiri bagi Desa Limbangan. Harapannya dilaksanakan kegiatan Pemberdayaan Ekonomi ini, eks buruh migran sekaligus TKI Desa Limbangan memiliki jiwa entrepreneur dan menciptakan lapangan kerja baru sehingga menurunkan tingginya buruh migran serta TKI di Desa Limbangan. Semoga kegiatan tersebut dapat terus diimplementasikan dan mampu menjadi dasar berbisnis yang menyejahterakan kehidupan masyarakat Desa Limbangan. Kegiatan ini ditutup dengan sesi dokumentasi bersama masyarakat anggota SBMI dengan pihak DPC Indramayu dan mahasiswa KKN- T IPB.
Indramayu bermartabat Desa Limbangan Kuat. Nantikan kegiatan kami selanjutnya dalam rangkaian KKN di Desa Limbangan yang pastinya sarat akan nilai- nilai sosial dan kebermanfaatan bagi sesama...... Love you all :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H