Kala aku memejam mata
Di pertengahan malam yang semakin gelap gulita, terbesit wajahmu dalam pikiran
Menjadi racun di setiap pejaman
Mungkinkah kau sedang memikirkan, mungkinkah kau sedang mengharapkan. Mungkinkah kau sedang mengucap namaku dalam do'a mu di sepertiga malam? Atau hal itu sebuah kebetulan saja, sekedar menjadi pengusik lelapku
Karena mungkin, kemungkinan-kemungkinan itu hanya inginku, hanya harapku, nyatanya kau sudah terlelap dalam tidurmu.Â
Siapakah aku dalam pikirmu?Â
Pernahkah aku membahagiakan malam mu? Atau sekedar menjadi mimpi buruk mu? Siapakah aku dalam setiap harapmu? Apakah aku seseorang yang kau harapkan menetap, atau seseorang yang kau harapkan pergi cepat?Â
Siapakah aku dalam setiap do'a mu?
Pernahkah namaku masuk dalam ucap do'a mu? Meski hanya sekedar dalam pengharapan atau sekedar ingatan yang tak sempat kau ucapkan. Atau lagi-lagi ini hanya ingin dan harapku, nyatanya aku tidak pernah masuk dalam do'a mu. Pernahkah? Ya, takkan pernah!. "Jangankan sebagai, sekedar pun tidak". Siapakah aku bagimu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H