Mohon tunggu...
Indi Diana Fakhriya
Indi Diana Fakhriya Mohon Tunggu... Halo, saya mahasiswa!
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lets do it!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ayo! Mengenal Dendrit dan Akson pada Saraf Manusia

21 Februari 2021   22:00 Diperbarui: 21 Februari 2021   22:30 8358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: psychologymania

Sel dalam tubuh manusia diperkirakan berjumlah triliunan, yang mana semua memiliki fungsi dan sistem kerja masing-masing. Betapa luar biasa hal yang jarang diperhatikan tersebut. Kali ini, penulis akan membahas cabang dari  sel saraf pada otak.  Yaitu dendrit dan akson. Mungkin kedua istilah ini jarang terdengar di telinga kita terutama yang tidak bergelut dengan pelajaran fisika, biologi, dan lain-lain. Mari mengenal dendrit dan akson dengan menyimak penjelasan berikut ini!

Sistem Saraf

Sebelum mengenal dendrit dan akson sebagai sel saraf, mari kita memahami sistem saraf terlebih dahulu. Sistem saraf merupakan salah satu bagian tubuh yang membentuk sistem koordinasi dan memiliki tugas sebagai penerima rangsangan yang kemudian dihantarkan ke seluruh tubuh untuk memberikan respon dari rangsangan tersebut. Untuk pengolahan rangsangan terjadi di saraf pusat. Untuk kemudian diteruskan dan ditanggapi oleh sistem saraf dan alat indera. Contohnya, saat kita menerima rangsangan dari luar seperti sentuhan ketika dipanggil teman dari belakang. Maka tubuh kita melakukan proses tersebut. Yang mana rangsangan tersebut diolah oleh saraf pusat yang memberikan pengertian bahwa kita sedang dipanggil oleh seorang teman. Setelah diolah, kita akan memberikan sebuah respon yang ditanggapi oleh sistem saraf dan alat indera. Mungkin kita akan memberikan respon menengok ke belakang untuk melihat siapa yang menyentuh untuk memanggil kita. 

Nah, sebuah proses diatas tidak terlepas dari sel saraf dalam tubuh kita. Sel saraf biasa juga disebut neuron. Sel saraf berfungsi sebagai penerima juga mengahantarkan impuls atau rangsangan. Setiap neuron dalam tubuh manusia terdiri dari satu badan sel. Dari badan sel tersebut keluarlah dua macam serabut saraf yang disebut dendrit dan akson.  

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (Q. S. Ar-Rahman : 13)

Pengertian dan Struktur Dendrit

Secara bahasa, dendrit berasal dari bahasa Yunani "dendron" yang artinya pohon. Dendrit adalah serabut pendek bercabang yang merupakan tonjolan dari sitoplasma (bagian cair dari sel yang banyak menopang organel penting). Dendrit ini merupakan cabang dari sel saraf pada otak (neuron), yang dapat membuat neuron menerima impuls atau rangsangan secara bersamaan bahkan dari reseptor yang berbeda dari semua bagian tubuh. Bentuk dari dendrit memiliki struktur yang sangat pendek dan memiliki cabang. Ia dapat tumbuh juga terlepas dari badan sel saraf. Dalam setiap sel saraf minimal terdapat satu dendrit, tetapi pada umumnya terdapat dendrit dalam jumlah sangat banyak. Bentuk dan cabang yang dimiliki dendrit akan memberikan pengaruh pada saat menerima impuls dari sel saraf lain. 

Fungsi dan Peran Dendrit

Dendrit pada sel saraf memiliki beberapa fungsi dan peran, diantaranya:

  • Mengirimkan rangsangan atau impuls ke badan sel. 
  • Menerima rangsangan (impuls) dari sinapsis (titik temu terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain).
  • Menghitung jumlah impuls yang masuk.
  • Menghubungkan satu sel saraf dengan sel saraf lainnya.

Pengertian dan Struktur Akson

Akson biasa juga disebut neurit adalah serabut neuron dengan ukuran panjang yang terlihat seperti cabang dari badan sel. Akson dilindungi oleh selubung bernama selubung mielin. Panjang akson ialah dari badan sel sampai ke ujung sinapsis (terminal akson). Karena bentuknya yang panjang ini, akson tampak seperti ekor yang menempel pada sel neuron. Jumlah akson dalam saraf manusia hanyalah satu. Tidak seperti dendrit yang berjumlah banyak. Semakin besar akson, maka semakin cepat proses pengiriman impuls dari badan sel ke jaringan lain. Pada umunya, ujung akson terhubung dengan dendrit sel saraf lainnya. Ketika letak akson dan dendrit bertemu maka akan membentuk suatu celah yang disebut sinapsis. Pada sinapsis ini, akan terjadi pertukaran informasi satu sel saraf dengan  sel saraf lainnya. Perlu diketahui bahwa akson memiliki tiga bagian, diantaranya:

      -  Neurofibril

Bagian ini merupakan bagian paling dalam akson yang berupa serabut halus dan berfungsi untuk meneruskan impuls. 

      -  Selubung Mielin

Bagian terluar akson yang terbentuk dari sel pipih (sel schwann) dan berfungsi untuk melindungi akson juga memberikan nutrisi yang dibutuhkan akson untuk bekerja.

      -  Nodus Ranvier

Bagian akson yang menyempit dan tidak dilindungi selubung mielin. Nodus ranvier juga terbentuk dari sel pipih (sel schwann) yang berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls. 

Fungsi dan Peran Akson

Akson dalam sistem saraf memiliki fungsi dan peran sebagai berikut:

  • Mencegah impuls terurai keluar.
  • Mengontrol transmisi impuls.
  • Berfungsi sebagai saluran ion calcium. 
  • Berperan menghantarkan impuls dari badan sel ke sel saraf lainnya.
  • Meningkatkan transmisi sinyal lewat selubung mielin.

Perbedaan Akson dan Dendrit

Banyak yang kesulitan dalam membedakan akson dan dendrit. Karena mereka memang tidak jauh berbeda dan letaknya juga tidak terlalu berjauhan. Tetapi sebenarnya,  keduanya memiliki perbedaan yang cukup menonjol. Dari struktur bentuk dan jumlah saja sebenarnya sudah cukup menunjukkan perbedaan diantara keduanya. Akan tetapi, agar lebih memahami lebih dalam perbedaan antara keduanya berikut beberapa diantaranya:

  • Jumlah akson dalam sel saraf hanyalah satu, sedangkan dendrit berjumlah banyak atau lebih dari satu.
  • Akson merupakan bagian terpanjang dalam neuron, sedangkan dendrit merupakan bagian terpendek dari neuron.
  • Dendrit meneruskan impuls ke badan sel, sedangkan akson membawa impuls dari badan sel.
  • Dendrit tidak dilindungi oleh selubung mielin, sedangkan akson dilindungi oleh selubung mielin.
  • Akson lebih cepat menghantarkan impuls dibandingkan dendrit

Bagaimana? Setelah membaca uraian diatas, apakah kalian lebih mengenal dendrit dan akson pada saraf manusia? Kita sebagai manusia hendaklah tidak lupa untuk selalu bersyukur. Hingga saat ini triliunan sel saraf kita masih bekerja dengan baik. Bayangkan saja jika salah satu sel saraf kita tidak berfungsi, maka kita tidak akan bisa mengolah apa yang terjadi disekitar kita. Jadi, sudahkan anda bersyukur hari ini?

Semoga bermanfaat!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun