Mohon tunggu...
Indi Diana Fakhriya
Indi Diana Fakhriya Mohon Tunggu... Lainnya - Halo, saya mahasiswa!
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lets do it!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Zone Proximal Development, Apa Itu?

4 November 2020   22:32 Diperbarui: 29 April 2021   13:47 2336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui Tentang ZPD (Zone Proximal Development) (sumber gambar: dictio.id)

Setiap orang pasti mengalami perkembangan psikologis mereka. Seperti psikologis emosional, kognitif, dan kemauan mereka. Pendekatan yang seperti apa untuk mengembangkan psikologis seseorang? 

Ternyata manusia secara sadar atau tidak berada di zona perkembangan proksimal atau yang disebut zone proximal development (ZPD). Zona ini dikenal sebagai zona yang paling dekat dan paling cepat dalam perkembangan psikologis seseorang. Apasih zona perkembangan proksimal itu? Berikut penjelasannya.

Konsep ini sering ditafsirkan sebagai perbandingan antara apa yang didapat pelajar tanpa bantuan pengajar, dan apa yang didapatkan pelajar jika mereka mendapat dukungan dan bantuan dari pengajar. Teori ini diperkenalkan tetapi tidak dikembangkan oleh psikolog. Siapakah psikolog itu?

Siapa Yang Mengembangkan ZPD? Dan Apa Itu ZPD?

Zone proximal development pertama kali dikembangkan oleh seorang psikolog yang bernama Lev Vygotsky selama tiga tahun terakhir hidupnya. Dia menciptakan teori ini, sebenarnya untuk mengembangkan teori milik Jean Piaget. Vygotsky berpendapat jika seorang anak terlibat dengan dukungan orang yang lebih berpengetahuan secara bertahap, maka anak tersebut juga mengembangkan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah mereka sendiri tanpa bantuan orang lain. 

Sehingga, pentingnya peran pendidik disini untuk membantu dan mendukung anak dalam proses pengembangan psikologis mereka. Menurut Vygotsky, seorang anak tidak akan maju jika mereka dibiarkan menemukan segalanya sendiri. 

Zona perkembangan proksimal merupakan area pembelajaran dimana seseorang dalam belajarnya dibantu oleh seorang guru atau bahkan teman sebaya nya sendiri dengan pengetahuan dan keahlian yang lebih tinggi. 

Guru membantu siswa untuk mencapai pengetahuan keterampilan tersebut sampai dimana bantuan guru tidak lagi dibutuhkan. Karena siswa sudah mencapai kemampuan keterampilan tersebut. Vygotsky mencatat bahwa tugas guru adalah membantu siswa menggerakkan pikiran dan ide siswa selangkah demi selangkah. Guru juga tidak bisa menyamaratakan dalam membina semua siswa. Guru harus memahami apa yang siap dipelajari siswa dan mana yang tidak siap dipelajari siswa. 

Vygotsky percaya bahwa seorang siswa atau anak yang sedang berada di zona perkembangan proksimal untuk pencapaian tertentu, memberi bantuan yang sesuai akan mendorong siswa untuk mencapai hal tersebut. 

Dalam pembelajaran, penting bagi anak untuk diberi intruksi oleh mereka yang lebih terampil atau seorang tutor sebagai pedoman bagi anak yang kemudian menggunakannya untuk mengatur diri mereka sendiri. Salah satu contoh seorang anak menggunakan ZPD adalah ketika mereka belajar berbicara. Dengan mengajak anak berbicara, maka mereka akan menambah kosakata mereka. 

Ketika mereka mengajak ngobrol kemudian mereka mendapat umpan balik yang mungkin mereka belum tahu artinya, secara tidak langsung kosakata berbahasa mereka akan bertambah. Sebenarnya konsep ini dapat dilihat dari berbagai situasi kehidupan. 

Dari hal-hal sederhana yang sebenarnya ternyata menggunakan konsep ZPD ini. Dapat dikatakan penggunaan ZPD ini adalah dasar dari setiap orang belajar. Mereka akan melihat orang lain terlebih dahulu dan menirunya. Bukan meniru dengan tepat, tetapi mereka menambahkan apa yang dilihat kedalam kepribadian mereka. Tidak akan sama persis, tetapi mengambil apa yang mereka bisa lalu menerapkan dalam kehidupannya.

Jenis bantuan atau dukungan yang dapat diberikan adalah seperti dorongan umum, instruksi khusus, atau juga peragaan langsung. Berdasarkan penelitian, anak-anak yang mendapat bantuan dan dukungan memiliki kinerja yang lebih baik dibanding anak-anak yang dibiarkan bekerja secara mandiri. 

Karena pada dasarnya, anak-anak juga membutuhkan orang dewasa sebagai pendamping dalam menentukan apa yang baik dan apa yang buruk untuk mereka. Setelah mereka dapat membedakannya, maka mereka dapat menentukan pilihan mereka sendiri. Tanpa harus mendapat bantuan dari orang lain. Begitulah penerapan zona perkembangan proksimal sebagai perkembangan psikologis seseorang. Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun